TENANG AJA HANYA DOSA KECIL KOK

1Jika demikian, apakah yang hendak kita katakan? Bolehkah kita bertekun dalam dosa, supaya semakin bertambah kasih karunia itu? 2Sekali-kali tidak! Bukankah kita telah mati bagi dosa, bagaimanakah kita masih dapat hidup di dalamnya? (Roma 6:1-2)

Bacaan Alkitab
Ulangan 32

Mungkin kita pernah mendengar kalimat ini yaitu karena sudah basah, yaudah sekalian aja kita nyemplung. Biasanya kalimat ini muncul ketika kita mendapati diri kita melakukan pelanggaran yang sudah tahu ada konsekuensinya, biar kesannya nggak rugi maka dilakukanlah pelanggaran yang lebih besar lagi, toh sama-sama dapat konsekuensi kok. Tanpa kita sadari bahwa sesungguhnya kita sedang membuka kran dosa yang lebih besar lagi. Nah konsep ini mungkin kita pernah jumpai, dimana kita sering kali dihadapkan dengan budaya yang semakin longgar dalam memandang dosa. Banyak hal yang dianggap sebagai dosa yang tabu atau kesalahan moral serius, itu hanya dipandang sebagai hal yang biasa. Hal ini tentunya menjadi tantangan besar bagi orang Kristen dalam menjalani hidup yang berkenan kepada Tuhan, sebab budaya yang ada seringkali mendorong kita untuk menerima apa yang seharusnya kita hindari. Ini bukan hanya soal perbuatan dosa yang dibiarkan begitu saja, tetapi juga bagaimana orang-orang di sekitar kita mulai menerima dan menganggapnya sebagai hal yang normal dan tidak perlu dipertanyakan lagi. Tetapi tentunya dalam kehidupan Kristen, kita diajak untuk tidak hanya menghindari dosa, tetapi juga untuk tidak membiarkannya diterima sebagai bagian dari kehidupan kita. Dalam 1 Yohanes 3:4, kita diberitahu bahwa “Setiap orang yang berbuat dosa, melanggar hukum Allah, sebab dosa adalah pelanggaran hukum Allah.” Dosa bukan hanya sekadar kesalahan moral atau kesalahan sosial, tetapi dosa adalah pelanggaran terhadap hukum Allah. Ketika kita mengabaikan atau bahkan menerima dosa sebagai bagian dari kehidupan, kita sebenarnya sedang merendahkan hukum dan perintah Allah. Tuhan tidak pernah menganggap dosa sebagai hal yang wajar, dan karena itu kita tidak boleh menormalkan atau melegalisir dosa dalam hidup kita, sekalipun kita berfikir ini hal sepeleh.
Firman Tuhan hari ini mengingatkan kita untuk tidak jatuh dalam sikap pasrah atau yaudah sekalian nyemplung dalam dosa hanya karena kita sudah mulai terjerumus. Sebaliknya, kita diajak untuk berjuang keluar dari dosa dan hidup sesuai dengan panggilan Allah, karena pilihan kita akan mendatangkan konsekuensi, baik yang baik maupun yang buruk. Jadi, jelas tidak ada dosa kecil besar semuanya sama di hadapan Tuhan sama-sama melanggar dan mendukakan hati Tuhan. (GN)
Doa: Terimakasih Tuhan buat firman-Mu kembali mengingatkan kami untuk membangun hidup yang kudus dengan tidak membiarkan hidup kami kompromi dengan dosa yang mungkin bagi kami hal sepeleh atau sekalipun kami dalam keadaan terpaksa. Amen.