KASIH-NYA Bagi Dunia: MENERIMA dan MENGAMPUNI

Maka perempuan itu meninggalkan tempayannya di situ lalu pergi ke kota dan berkata kepada orang-orang yang di situ: “Mari, lihat! Di sana ada seorang yang mengatakan kepadaku segala sesuatu yang telah kuperbuat. Mungkinkah Dia Kristus itu?” Maka mereka pun pergi ke luar kota lalu datang kepada Yesus. (Yohanes 4:28-30)

Bacaan Alkitab
Ulangan 16, 17

Bagaimana pandangan kita, apabila ada tetangga dimana kita tinggal, ada orang yang beberapa kali kawin cerai dan hidup bukan dengan suami atau istrinya? Mungkin sama dengan perempuan Samaria yang mendapatkan ‘stigma buruk’ dari masyarakat, karena kehidupan pernikahannya yang amburadul dan hubungannya dengan pria yang bukan suaminya. Kehidupan perempuan ini menjadi pergunjingan di masyarakat, dan dianggap tidak layak mendapat tempat di masyarakat. Mungkin karena itulah, ia harus mengambil air disiang bolong, untuk menghindar tatapan sinis dan berbagai cibiran dari orang-orang Samaria.
Seperti kebanyakan orang Farisi dan ahli Taurat, mungkin kita akan memiliki pandangan yang sama, akan mengelompokkan orang seperti perempuan Samaria ini sebagai kelompok orang berdosa, yang harus dirajam batu sampai mati. Namun tidak demikian dengan Yesus, berbeda dari kebanyakan orang Yahudi, yang biasanya menghindari kota Samaria, Yohanes mencatat bahwa “Ia harus melintasi daerah Samaria.” Dia sepertinya sengaja melewati Samaria, dan tiba sekitar tengah hari, saat hari cukup panas. Bahkan Ia sengaja istirahat dan duduk di dekat sebuah sumur, yang biasanya orang datang di pagi atau sore hari untuk mengambil air. Yesus kemudian bertemu dan bercakap-cakap dengan seorang perempuan Samaria. Orang yang menjadi pergunjingan dan dicap sebagai perempuan ‘berengsek’.
Yesus hadir, bukan menghakimi, melainkan ingin menyatakan kebenaran dan menawarkan kasih karunia. Dan ketika kebenaran dinyatakan, tidak ada yang tersembunyi di hadapan-Nya. Bagi dunia orang seperti perempuan Samaria, pemungut cukai, pembunuh, para pencuri dan perampok mungkin tidak mendapat tempat. Akan tetapi di hati Yesus, dan didalam kasih-Nya yang agung, mereka diterima dan layak mendapat pengampunan. Karena untuk itulah Ia hadir, seperti ditegaskan dalam Injil Lukas, bahwa Aku datang bukan untuk memanggil orang benar, melainkan orang berdosa supaya mereka bertobat (Luk. 5:32). (SP)

Refleksi: Ingat kita diterima dan diampuni, bukan karena kita lebih baik dari perempuan Samaria, melainkan hanya karena kasih-Nya yang agung.