KASIH-NYA Bagi Dunia: Kasih TERBESAR dan TERAGUNG
Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak- Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal. (Yohanes 3:16)
Bacaan Alkitab
Ulangan 9-10
Suatu kali saya mengikuti sebuah persekutuan. Kemudian MC mengajak jemaat untuk menyanyikan lagu ‘Betapa Baiknya Engkau Tuhan’. Setelah menyanyikan lagu itu, MC meminta jemaat secara bergantian menceritakan bentuk kasih dan kebaikan Tuhan yang pernah mereka alami. Ada yang menyebutkan bentuk kasih Allah itu berupa kesehatan, diberi pekerjaan, diberikan rezeki yang cukup, mendapatkan keuntungan, diberkati dengan makanan, panen yang melimpah, anaknya lulus sekolah, dll.
Apabila saya menyimak berbagai jawaban tersebut, kebanyakan cenderung mengidentikan kasih dan kebaikan Tuhan dari hal-hal baik yang mereka terima dan alami. Bahkan kebanyakan dari kita mungkin juga cenderung mengidentikkan kasih dan kebaikan Allah dari hal-hal baik yang kita alami. Memang hal-hal baik merupakan wujud kasih Allah bagi kita, akan tetapi bukan satu-satunya dan bukan wujud kasih Allah yang terbesar dan teragung bagi manusia. Apabila kita mengidentikkan kasih Allah hanya pada hal-hal baik yang kita terima, maka hal tersebut tidaklah alkitabiah.
Alkitab tidak pernah menyebutkan bahwa kasih Allah yang terbesar bagi manusia adalah ketika Ia memberikan pekerjaan, kesembuhan, kelulusan, atau kekayaan. Yohanes menyebut bahwa kasih ALLAH YANG TERBESAR dan TERAGUNG adalah ketika Ia memberikan Anak-Nya yang tunggal. Mengapa Allah harus memberikan Anak-Nya? Perhatikan kata ‘dunia’, yang memakai kata kosmos (penduduk bumi; orang yang tidak saleh; seluruh manusia yang terasing dari Tuhan). Jadi, Allah memberikan Anak-Nya karena manusia telah jatuh dalam dosa, terasing dari Allah dan hidupnya menuju kebinasaan. Siapa yang dapat menolong manusia dari kebinasaan? Tidak ada yang bisa menolong kecuali Allah sendiri.
Kata kasih memakai kata agapao/agape adalah kata yang sering digunakan untuk menggambarkan kasih Allah kepada manusia. Kasih agape adalah bentuk kasih tertinggi dan paling luhur, yang berasal dari Allah sendiri, dan merupakan cerminan sifat dan karakter-Nya. Kasih agape dalah kasih Allah tanpa syarat, yang mengasihi manusia meskipun manusia berdosa dan tidak layak menerimanya. Kasih agape adalah kasih Allah yang memberi diri di dalam Kristus, yang rela mati bagi orang-orang berdosa (Rm 5:8). (SP) Refleksi: Apakah wujud kasih Allah yang terbesar bagi Anda? Sudahkah Anda memiliki KASIH TERBESAR dan TERAGUNG dari TUHAN?