DI UTUS UNTUK MENJADI SAKSI-NYA : NIKMATI
Tetapi kamu akan menerima kuasa, kalau Roh Kudus turun ke atas kamu, dan kamu akan menjadi saksi-Ku di Yerusalem dan di seluruh Yudea dan Samaria dan sampai ke ujung bumi.” (Kis 1:8)
Bacaan Alkitab
Keluaran 20
Di Pupuan itu ada salah satu rumah makan yang lumayan terkenal, itu ditandai dengan banyaknya orang-orang makan disana, baik yang datang dari luar kota maupun warga sekitar. Bahkan ketika ada tamu yang datang atau sekedar minta rekomendasi tentang makanan kepada saya maka tentunya saya selalu tertuju ke rumah makan ini yaitu “Rumah makan ANDA”. Bukan karena saya di endorse oleh rumah makan ini tetapi saya tahu bahwa rumah makan ini memiliki makanan enak, khususnya nasinya dan tentunya porsinya banyak. Pertanyaannya? Kenapa saya dengan berani merekomendasikan warung makan ini? Karena saya sudah mencicipinya sendiri dan saya sangat menikmati makanannya.
Lukas memberikan penekanan bahwa kamu akan menjadi saksi-Ku yang ditandai dengan penerimaan kuasa. Tentunya ini merujuk kepada bukan saja mengalami kuasa itu tetapi harus menikmati kuasa itu. Jadi disinilah kadang menjadi persoalannya, yaitu kadang kita tidak menikmati panggilan Tuhan kepada kita untuk bersaksi. Karena persoalannya kita tidak terlebih dahulu menikmati Dia sebagai Pribadi yang akan kita ceritakan kepada orang lain. Kita seringkali kesulitan bersaksi dan bingung mau mulai dari mana. Menjadi seorang saksi-Nya berarti menceritakan hal-hal yang pernah kita alami, kita dilihat, dan kita dirasakan sehingga ceritanya otentik tanpa perlu dibumbui oleh apapun. Seringkali kita tidak menikmati panggilan sebagai saksi-Nya akibatnya kita menganggapnya sebagai beban, mengekang kebahagiaan diri kita, membuat kita takut, kuatir, tak berdaya, dsbnya. Saya yakin sekali, ketika kita menikmati kasih Tuhan, mulut kita tidak akan pernah berhenti menceritakan tentang-Nya. Jari kita tidak akan lelah untuk menuliskan kasih-Nya. Kita akan berusaha menceritakan bagaimana Tuhan bekerja dan apa yang Tuhan buat dalam hidup kita kepada orang lain. Sekalipun ketika kita menghidupi panggilan ini, mungkin kita akan disalah mengerti, dicela, dianggap sok rohani, mungkin kita akan dihindari bahkan mungkin diperlakukan tidak adil. Seharusnya itu bukan masalah, penghalang untuk tidak menyaksikan Tuhan melalui kehidupan kita. Jadi, jelas inilah yang menjadi dasar kesaksian kita yaitu terima, alami dan nikmati. (GN) Doa: Mungkin saat ini kami mengaku bahwa kami telah mengalami Tuhan dalam kehidupan kami, tetapi kadangkala kami lupa untuk menikmati Tuhan. Sehingga kadang kami merasa berjalan sendiri bahkan kami merasa tidak mampu mengerjakan panggilan kami sebagai saksi-Mu. Biarlah melalui renungan hari ini mengingatkan kami untuk menikmati Tuhan. Amin.