IMAJINASI DIRI DALAM FIRMAN: KETIKA SAKIT DAN DUKA DIUJUNG KEPUTUSASAAN
datanglah seorang kepala rumah ibadat yang bernama Yairus. Ketika ia melihat Yesus, tersungkurlah ia di depan kaki-Nyadan memohon dengan sangat kepada-Nya: “Anakku perempuan sedang sakit, hampir mati, datanglah kiranya dan letakkanlah tangan-Mu atasnya, supaya ia selamat dan tetap hidup.” (Mrk 5:22-23) Perempuan itu, yang menjadi takut dan gemetar ketika mengetahui apa yang telah terjadi atas dirinya, tampil dan tersungkur di depan Yesus dan dengan tulus memberitahukan segala sesuatu kepada- Nya. Maka kata-Nya kepada perempuan itu: “Hai anak-Ku, imanmu telah menyelamatkan engkau. Pergilah dengan selamat dan sembuhlah dari penyakitmu!” (Mrk. 5:33-34)
Bacaan Alkitab
Yesaya 34-36
Amsal 23:23
Apa yang akan Anda lakukan apabila maut mengancam nyawa Anda, atau nyawa orang yang Anda kasihi? Atau apabila Anda mengalami sakit dan tak kunjung sembuh? Anda mungkin akan mengusahakan pengobatan yang maksimal dan mencari dokter yang terbaik, untuk menyembuhkan dan menyelamatkan nyawa Anda atau orang yang Anda kasihi. Itulah yang dilakukan Yairus untuk anak perempuannya yang sakit dan hampir mati. Demikian pula yang dilakukan seorang perempuan yang sudah 12th pendarahan. Baik Yairus maupun perempuan yang sakit pendarahan sama- sama berusaha untuk mencari pengobatan yang terbaik. Sudah datang ke banyak dokter, bahkan perempuan yang sakit pendarahan itu sampai menghabiskan hartanya, tapi justru kondisinya makin memburuk. Sementara anak perempuan Yairus sudah tidak ada harapan, bahkan hampir mati. Bayangkan jika Anda adalah Yairus atau anak perempuannya yang hampir mati, bagaimana perasaan Anda, apa yang akan Anda lakukan? Apabila Anda adalah perempuan yang sakit pendarahan, bagaimanakah Anda menghadapi pahitnya hidup yang Anda alami? Anda mungkin merasa sudah tidak tahu lagi harus melakukan apa, tidak tahu lagi harus kemana mencari pertolongan. Disaat yang begitu sulit, semua pintu sudah tertutup, mereka melihat ada pengharapan ketika mendengar berita tentang Yesus. Dengan segera Yairus datang dan tersungkur dihadapan Yesus memohon agar Yesus menyembuhkan anaknya. Yairus percaya Yesus sangup menolong dan menyembuhkan anaknya. Bahkan ketika ia mendengar berita bahwa anaknya telah mati, ia tetap percaya bahwa Yesus tahu yang terbaik bagi anaknya. Demikian juga yang dilakukan perempuan yang sakit pendarahan, ia menyentuh jubah Yesus, dan tersungkur dihadapan-Nya. Ia percaya Yesus sanggup menyembuhkannya. Yairus dan perempuan yang sakit pendarahan, mengalami pergumulan yang membawa mereka berada diujung keputusasaan. Tetapi keduanya mengambil keputusan tepat dan datang kepada pribadi yang tepat, yaitu Yesus. Sebab hanya di dalam Yesus ada kesembuhan, pengharapan dan kehidupan. Refleksi: jika saat ini Anda berada diujung keputusasaan, datanglah kepada pribadi yang tepat, tersungkur dihadapan-Nya, dan percayalah kepada-Nya. -SP