IMAJINASI DIRI DALAM FIRMAN: BELAJAR BERHITUNG 5 + 2 : 5.000 =SISA 12 BAKUL

Dan setelah Ia mengambil lima roti dan dua ikan itu, Ia menengadah ke langit dan mengucap berkat, lalu memecah-mecahkan roti itu dan memberikannya kepada murid-murid-Nya, supaya dibagi-bagikan kepada orang-orang itu; begitu juga kedua ikan itu dibagi-bagikan-Nya kepada semua mereka. Dan mereka semuanya makan sampai kenyang. (Markus 6:41-42)

Bacaan Alkitab
Yesaya 37-38
Amsal 23:24

Pelayanan yang dilakukan Yesus bersama murid-muridNya begitu padat, sampai- sampai untuk beristirahat dan makan mereka tidak sempat. Oleh sebab itu, Yesus mengajak para murid untuk mencari tempat yang sunyi supaya bisa beristirahat. Namun, banyak orang melihat dan mengetahui keberadaan Yesus, sehingga mereka berbondong-bondong mengikuti-Nya. Yesus mengajar dan memberitakan kerajaan Allah kepada mereka, hingga hari mulai malam. Murid-murid berkata kepada Yesus supaya menyuruh mereka pulang supaya membeli makanan. Akan tetapi Yesus berkata: “kamu harus memberi mereka makan”. Pertanyaan para murid: dari mana dananya dan dimana mendapatkannya?
Cukup logis jika para murid mulai mengitung kebutuhan logistic yang harus disesediakan. Jumlah orang yang hadir pada waktu itu laki-laki saja sekitar 5000 orang. Jadi, para murid memperkirakan paling tidak mereka harus menyediakan roti seharga 200 dinar untuk orang sebanyak itu. Jika satu dinar adalah upah pekerja harian dalam satu hari, maka dana yang harus disiapkan untuk kebutuhan logistic sore itu kira-kira Rp 24.000.000 (jika upah pekerja harian Rp 120.000). Tetapi menurut Filipus, dana itu pun belum cukup, meski masing-masing mendapat sepotong roti kecil. Para murid mulai menghitung uang kas mereka pasti tidak akan cukup. Lalu untuk membeli roti dalam jumlah banyak pada sore atau malam itu juga sepertinya juga hal yang mustahil. Setelah selesai menghitung dan memeriksa perbekalan, para murid hanya membawa lima roti dan dua ikan. Mungkin itu adalah bekal makanan salah seorang anak yang ikut hadir dalam pertemuan besar itu. Menurut para murid lima roti dan dua ikan itu juga percuma, sebab tidak ada artinya untuk orang sebanyak itu. Bayangkan seandainya saya dan Anda adalah salah satu dari murid Yesus, mungkin juga akan berpikir hal yang sama. Saya dan Anda akan cenderung melihat dengan mata jasmani, bukan dengan mata iman kepada Yesus. Padahal mereka telah melihat banyak mujizat, Si Kusta menjadi tahir, yang lumpuh disembuhkan, diselamatkan dari badai, berbagai penyakit disembuhkan, dan melihat yang mati dibangkitkan. Banyak orang juga akan cenderung berpikir: “apa sih artinya lima roti dan dua ikan itu?” Berhikmat dan berhitung tidak salah, tetapi jangan membatasi cara kerja dan kuasa Tuhan dengan keterbatasan manusia. Yesus ingin saya dan Anda belajar taat dan setia melakukan perintah-Nya, maka Ia akan mengerjakan dan menyatakan perbuatan-perbuatan-Nya yang ajaib.
Refleksi: adakah persoalan hidup yang Anda hadapi saat ini membuat Anda meragukan kuasa-Nya? Mari belajar percaya, taat dan setia pada perintah-Nya. -SP