SELIDIKI. TIMBAL BALIK: AJARAN YESUS TENTANG MEMIKUL SALIB
8:34 Lalu Yesus memanggil orang banyak dan murid-murid-Nya dan berkata kepada mereka: “Setiap orang yang mau mengikut Aku, ia harus menyangkal dirinya, memikul salibnya dan mengikut Aku. 8:35 Karena siapa yang mau menyelamatkan nyawanya, ia akan kehilangan nyawanya; tetapi barangsiapa kehilangan nyawanya karena Aku dan karena Injil, ia akan menyelamatkannya. 8:36 Apa gunanya seorang memperoleh seluruh dunia, tetapi ia kehilangan nyawanya. 8:37 Karena apakah yang dapat diberikannya sebagai ganti nyawanya? 8:38 Sebab barangsiapa malu karena Aku dan karena perkataan-Ku di tengah-tengah angkatan yang tidak setia dan berdosa ini, Anak Manusia pun akan malu karena orang itu apabila Ia datang kelak dalam kemuliaan Bapa-Nya, diiringi malaikat-malaikat kudus.” Markus 8:34-38.
Bacaan Alkitab
Yesaya 44-45
Amsal 24:1-2
Dalam dunia kerja pastinya kita mengenal yang namanya pekerja secara full time dan pekerja secara paruh waktu, bahkan pekerja borongan. Dengan nilai kontrak yang berbeda-beda pula sesuai kesepakatan kedua belah pihak. Tetapi dalam kehidupan kekristenan tidak ada istilah paruh waktu menjadi pengikut Kristus, atau borongan dalam mengerjakan panggilan Kristus, sehingga diwaktu tertentu kita menjadi pengangguran untuk tidak menghidupi firman Tuhan karena kita sudah borong beberapa waktu yang lalu. Yang hanya kita kenal adalah pekerja Kristus yang full time.
Ajaran Yesus tentang memikul salib sepertinya tidak terlalu menarik bagi sebagian orang kristen, bukan karena sulit untuk dimengerti atau sulit untuk dipahami tetapi persoalannya adalah sulit untuk diterapkan, sehingga kemudian orang menjadi tidak tertarik. Dan ironisnya sebagian orang Kristen justru lebih tertarik pada hal-hal yang enak didengar oleh telinga walaupun itu bukanlah hal esensi dalam iman kita. Memang datang kepada Tuhan untuk meminta berkat dan kelimpahan bukanlah sesuatu yang salah. Tetapi kemudian bertahun-tahun kita menjadi orang Kristen hanya itu yang kita lakukan tanpa mau bersedia mengambil sikap dan tindakan untuk menyangkal diri dan memikul salib akan sangat disayangkan.
Dalam bacaan kita hari ini kita melihat bahwa Yesus bukan saja mengajarkan kepada kita tetapi juga memberikan teladan kepada kita yang kemudian Yesus mengharapkan kita untuk mengikuti jejak-Nya. Hidup sebagai seorang Kristen, dengan segala tuntutannya, merupakan sebuah salib yang harus dipikul. Memikul salib bukan soal melaksanakan pekerjaan yang berat atau banyak, bukan juga soal melakukan kebiasaan-kebiasaan di gereja, tetapi memikul salib adalah melaksanakan kehendak Tuhan dengan setia. Kristus tidak mengajarkan jalan pintas berupa euforia sesaat, atau dedikasi yang hanya sesekali atau setengah- setengah, tetapi Yesus menghendaki kita mengerjakan secara utuh, Ia menghendaki komitmen total seumur hidup kita. Kiranya Tuhan Yesus menolong kita. –GN