SIAPA YANG TERBESAR DALAM KERAJAAN ALLAH?

9:33 Kemudian tibalah Yesus dan murid-murid-Nya di Kapernaum. Ketika Yesus sudah di rumah, Ia bertanya kepada murid-murid-Nya: “Apa yang kamu perbincangkan tadi di tengah jalan?” 9:34 Tetapi mereka diam, sebab di tengah jalan tadi mereka mempertengkarkan siapa yang terbesar di antara mereka. 9:35 Lalu Yesus duduk dan memanggil kedua belas murid itu. Kata-Nya kepada mereka: “Jika seseorang ingin menjadi yang terdahulu, hendaklah ia menjadi yang terakhir dari semuanya dan pelayan dari semuanya.” Markus 9:33-35.

Bacaan Alkitab

Yesaya 46-48

Amsal 24:3-4

Siapa si yang tidak tahu dengan pak Jokowi yang adalah presiden kita saat ini. Bisa dikatakan hampir seluruh rakyat Indonesia tahu. Tetapi siapa yang paling mengenal pak Jokowi tentunya hanya menjurus pada satu nama yaitu ibu Iriana yang tidak lain adalah istrinya. Yang hampir setiap hari ibu Iriana akan menemani pak Jokowi. Lalu kemudian saya kembali bertanya siapa yang tahu Tuhan Yesus Kristus? Bisa dikatakan bahwa hampir semua orang Kristen tahu bahkan sampai orang diluar kristen juga banyak yang tahu. Tetapi siapa yang paling mengenal Tuhan Yesus Kristus? Tentunya tuduhan sebagian besar orang Kristen akan tertuju kepada para murid-Nya. Apa benar demikian? Mari kita lihat. Semenjak para murid ini dipanggil oleh Tuhan Yesus, mulai dari saat itu mereka selalu bersama dengan Tuhan Yesus. Tuhan Yesus ada di mana! Para murid-Nya juga ada di sana. Tuhan Yesus makan apa para murid-Nya juga makan yang sama dengan Tuhan Yesus. Sehingga dapat disimpulkan bahwa para murid tentunya memiliki pengenalan yang baik terhadap Yesus. Para murid tentunya tidak akan pernah kekurangan pengajaran, keteladan dan pengalaman iman. Serta mengerti maksud kedatangan Tuhan Yesus ke dalam dunia, karena ditambah beberapa kali Yesus menyampaikan itu kepada mereka.

Dalam bacaan kita hari ini para murid ini sedang memperdebatkan siapa yang terbesar diantara mereka?. yang tentunya ini sangat menyedihkan mengingat ini perdebatan mengandung unsur kepentingan pribadi. Mereka terpenjara pada konsep bahwa Yesus adalah Mesias untuk bangsa Israel yang membebaskan mereka dari penjajahan Romawi saat itu. Mereka tidak memahami bahwa Yesus adalah Mesias untuk seluruh umat manusia, bukan untuk bangsa Israel saja. Sehingga kita dapat simpulkan bahwa kedekatan dengan Yesus/secara fisik bukanlah jaminan membuat para murid mengenal Yesus dengan benar. Sama juga dengan kita di zaman ini, keterlibatan dalam pelayanan, mengikuti program gereja, tentunya bukanlah jaminan mutlak kita benar-benar telah mengenal Yesus. Jangan-jangan kita hanya tahu nama- Nya saja. Jadi mari kita bangun pengenalan yang benar terhadap Yesus dan memiliki kerendahan hati, dan mau melayani sepenuh hati, supaya kita menjadi bagian dalam kerajaan Allah, dalam pemerintahan Allah. –GN