YESUS BERTEMU DENGAN ORANG MUDA YANG KAYA
10:17 Pada waktu Yesus berangkat untuk meneruskan perjalanan-Nya, datanglah seorang berlari-lari mendapatkan Dia dan sambil bertelut di hadapan-Nya ia bertanya: “Guru yang baik, apa yang harus kuperbuat untuk memperoleh hidup yang kekal?” 10:18 Jawab Yesus: “Mengapa kaukatakan Aku baik? Tak seorang pun yang baik selain dari pada Allah saja. 10:19 Engkau tentu mengetahui segala perintah Allah: Jangan membunuh, jangan berzinah, jangan mencuri, jangan mengucapkan saksi dusta, jangan mengurangi hak orang, hormatilah ayahmu dan ibumu!” 10:20 Lalu kata orang itu kepada-Nya: “Guru, semuanya itu telah kuturuti sejak masa mudaku.” 10:21 Tetapi Yesus memandang dia dan menaruh kasih kepadanya, lalu berkata kepadanya: “Hanya satu lagi kekuranganmu: pergilah, juallah apa yang kaumiliki dan berikanlah itu kepada orang-orang miskin, maka engkau akan beroleh harta di sorga, kemudian datanglah ke mari dan ikutlah Aku.” 10 :22 Mendengar perkataan itu ia menjadi kecewa, lalu pergi dengan sedih, sebab banyak hartanya. ” Markus 10:17-31
Bacaan Alkitab
Yesaya 49-50
Amsal 24:5-6
Ketika kita bicara tentang menjadi pengikut Kristus, maka satu hal yang perlu kita tahu bahwa hidup yang kita jalani saat ini bukan lagi tentang standar saya. Melainkan standar Tuhan Yesus yang telah membenarkan saya. Sebagaimana Paulus menyampaikannya dalam “1 Korintus 6:20 Sebab kamu telah dibeli dan harganya telah lunas dibayar: Karena itu muliakanlah Allah dengan tubuhmu!. Artinya hidup ini hanya tentang standarnya Tuhan. Ibaratnya ketika kita membeli sebuah barang, kita punya hak penuh atas barang tersebut. Contohnya, ketika saya membeli handphone. Handphone itu saya pakai untuk berkomunikasi, memainkan game, atau saya jadikan pajangan, itu hak saya. Bahkan, jika saya memberikan handphone itu kepada orang lain, itu juga hak saya. Inilah keadaan orang percaya dalam Kristus.
Dalam bacaan kita hari ini bagaimana seorang muda ini datang kepada Yesus dengan percaya diri, bahwa dalam masa mudanya ia telah setia melakukan dan menghidupi nilai-nilai kebenaran. Tetapi kemudian Yesus berkata bahwa itu belum cukup untuk menjadi pengikut-Ku. Harus melakukan hal yang lain lagi, supaya engkau layak menjadi murid-Ku. Sontak seorang muda ini kaget dan tidak percaya. Lalu seketika seorang muda ini menjadi lesuh dan kecewa, dan perlahan meninggalkan Yesus. Sebuah ending yang tidak diharapkan, tetapi itulah yang terjadi. Ada banyak orang Kristen yang masih terjebak dalam situasi seperti ini. Merasa sudah melakukan firman Tuhan, merasa sudah terlibat banyak dalam pelayanan tetapi ternyata semua itu dikerjakan menurut standar hidupnya, bukan standar Tuhan.
Mari kita lihat kembali standar apa yang sedang kita kerjakan sebagai pengikut Kristus, sekiranya didapati ada kekeliruan yang kita kerjakan dan Tuhan berkata masih kurang, maka mari berbenah, dan siap berjalan bersama Tuhan, bukan justru mundur, kecewa dan meninggalkan Tuhan. Tuhan menolong kita. -GN