30 Desember 2021 📖 Mazmur 89:38-52 🙏 Bisakah Allah berubah setia?

30 Desember 2021
📖 Mazmur 89:38-52
🙏 Bisakah Allah berubah setia?

Renungan
Mazmur keluhan biasanya muncul karena apa yang pemazmur lihat dan alami tidak sesuai dengan apa yang ia yakini atau imani. Misalnya, pemazmur yakin Tuhan itu baik, tetapi ia mengalami sakit yang tidak kunjung sembuh, atau masalah yang bertubi-tubi. Bagaimanakah pemazmur menyikapi ketidaksinkronan tersebut? Itulah pergumulan yang kita baca dari bagian terakhir Mazmur 89 ini.

Kenyataan sejarah di PL memperlihatkan bahwa keturunan Daud pada akhirnya kehilangan takhta atas bangsa Israel oleh penjajahan Babel. Bahkan raja terakhir, Zedekia harus mengalami siksa dari raja Babel karena pemberontakannya. Raja Yoyakin harus dipermalukan sebagai raja boneka di hadapan Nebukadnezar. Bagi generasi pembuangan, tanda tanya besar menghantui mereka. Apakah Allah sudah melupakan janji-Nya kepada keluarga Daud? Memang, tidak ada jawaban Allah yang eksplisit terekam dalam bagian ini. Mazmur ini ditutup dengan permohonan pemazmur agar Allah berbelas kasih memulihkan dinasti Daud. Pemazmur mengingatkan Tuhan bahwa manusia memang mudah berubah, tetapi bukankah Tuhan tidak berubah?

Kasih setia Tuhan tetap untuk selamanya. Begitu pula janji-Nya kepada Daud dan keturunannya. Namun, kasih setia Tuhan ditunjukkan lewat pendisiplinan-Nya atas keturunan Daud. Hukuman pembuangan ke Babel dan permaluan pada raja-raja terakhir Yehuda adalah proses pemurnian yang harus terjadi demi pemulihan yang akan datang. Tuhan tetap setia pada janji-Nya dengan membangkitkan Raja Mesias keturunan Daud. Melalui Anak Daud inilah, janji keselamatan yang diberikan kepada umat Israel diluaskan menjadi untuk semua bangsa. Tuhan tidak berubah setia. Maka, kita yang harus berubah! Berubahlah dengan kerelaan hati bersedialah diproses agar kita makin serupa Tuhan Yesus.