16 September 2021 📖 Mazmur 76 🙏 Bayar nazarmu!
16 September 2021
📖 Mazmur 76
🙏 Bayar nazarmu!
Renungan
Penganiyaan gereja Tuhan yg kerap kita dengar mungkin bisa dianalogikan dengan bangsa Israel yang harus menghadapi serangan di ibu kotanya sendiri, Yerusalem. Sanherib, raja Asyur setelah menghancurkan Israel utara, merambah Yehuda dan mengepung Yerusalem. Di tempatnya yang berdaulat, dua jemaat di atas harus disingkirkan oleh para musuh Tuhan!
Mazmur 76 adalah pujian kepada Allah yang dapat diandalkan! Yehuda mengenal Tuhan sebagai Raja mereka. Perlindungan-Nya sudah teruji. Tidak ada yang dapat bertahan menghadapi-Nya. Tuhan digambarkan sebagai cemerlang (5). Kemuliaan-Nya begitu menyilaukan sehingga para musuh tak berdaya (6-7). Paulus adalah contoh nyata bagaimana di tengah kegarangannya menganiaya orang Kristen, kecemerlangan Yesus membutakan matanya sehingga ia tidak berdaya (Kis. 9:3-9). Bahkan hardik-Nya sanggup meneduhkan ombak ganas (Mrk. 4:39).
Kalau kecemerlangan Allah sudah membuat lemah semua musuh-Nya, apalagi kedahsyatan-Nya saat murka (8-9)! Kegarangan bak Firaun yang mengejar kaum Israel hancur tenggelam di laut Teberau karena kuasa-Nya. Ayat 11 bisa diterjemahkan, “sesungguhnya panas hati manusia telah mengakui Engkau/dan sisa panas hati itu telah Kau ikat.”
“Bernazarlah dan bayarlah nazarmu” adalah panggilan untuk merespons kecemerlangan dan kedahsyatan Tuhan. Karena semua itu Tuhan lakukan demi membela umat-Nya dari penindasan. Buat GKI Yasmin, HKBP Filadelfia maupun umat Tuhan yang lain yang sedang mengalami penindasan, dan berbagai upaya penghancuran iman, jangan pernah putus asa. Nantikan Tuhan bertindak pada waktu-Nya. Kecemerlangan dan kedahsyatan-Nya tidak berubah dulu, sekarang, dan sampai selamanya. Hanya jangan lupa, bayar nazarmu!