TETAPLAH BERDOA!

11. Demi didengar Daniel, bahwa surat perintah itu telah dibuat, pergilah ia ke rumahnya. Dalam kamar atasnya ada tingkap-tingkap yang terbuka ke arah Yerusalem; tiga kali sehari ia berlutut, berdoa serta memuji Allahnya, seperti yang biasa dilakukannya. 12. Lalu orang-orang itu bergegas-gegas masuk dan mendapati Daniel sedang berdoa dan bermohon kepada Allahnya. Daniel 6:11-12

Ada satu lagu rohani yang liriknya seperti demikian, Saat keadaaan seklilingku ada di luar kemampuanku, ku berdiam diri mencari-Mu. Doa
mengubah segala sesuatu. Saat kenyataan di depanku mengecewakan perasaanku. Ku menutup mata memandang-Mu, sbab doa mengubah segala
sesuatu. Lirik lagu ini mengajak kita untuk tetap berdoa ketika kita menghadapi situasi yang tidak bisa kita kendalikan bahkan mungkin
membawa pada penderitaan dan putus asa.
Hal itu juga yang dilakukan oleh Daniel ketika ia harus menghadapi tantangan terhadap imannya. Daniel tahu bahwa hidupnya tengah terancam ketika ia mendengar bahwa raja melarang setiap orang untuk menyembah Tuhan, dewa, manusia, dll selain raja. Daniel juga tahu bahwa ada orang-orang yang sengaja ingin menangkap dan menghukumnya. Karena itu, jika Daniel tetap melakukan kebiasaannya berdoa, sudah pasti ia akan dihukum.Jika dia pura-pura tidak berdoa atau berdoa secara sembunyi-sembunyi maka ia berkompromi dengan ketidakbenaran dan mempermalukan nama Tuhan. Di tengah situasi seperti ini, tentu saja wajar jika Daniel menjadi putus asa. Sebab pilihan apapun yang diambilnya akan mendatangkan konsekuensi besar bahkan sampai mengancam nyawa. Tapi Daniel tidak gentar. Ia tetap berdoa kepada Tuhan seperti yang biasa ia lakukan. Ia tidak bersembunyi dan melarikan diri. Sebaliknya Daniel menghadapi situasi yang menegangkan itu dengan bersujud dan berserah kepada Tuhan.
Bagaimana dengan kita? Sanggupkah kita berdoa dalam keadaan apapun, baik keadaan yang menyenangkan maupun dalam penderitaan? Sanggupkah kita menyerahkan semua kekuatiran kita kepada Tuhan melalui doa? Kita tidak sanggup mengubah keadaan yang terjadi. Kita tidak bisa
mengubah hati orang untuk tidak membenci kita. Tapi kita bisa berdoa kepada Tuhan yang mampu melakukan lebih dari yang kita bayangkan. Maka berdoalah dan biarkan Tuhan melakukan bagian-Nya. -AYT