ASLI DI ANTARA PALSU: EVALUSI DI MANA KITA BERDIRI
dan setiap roh, yang tidak mengaku Yesus, tidak berasal dari Allah. Roh itu adalah roh antikristus dan tentang dia telah kamu dengar, bahwa ia akan datang dan sekarang ini ia sudah ada di dalam dunia. 1 Yohanes 4:3
Bacaan Alkitab
2 Timotius 4:1-22
Issue tentang antikritus selalu menjadi issue yang panas untuk dibicarakan. Ketika teknologi mulai berkembang di zaman dulu dan mulai muncul system barcode, ada orang-orang tertentu yang mengatakan bahwa itu adalah sebuah system yang dibuat oleh antikristus untuk membentuk sebuah tatanan dunia baru. Bahkan di masa ini ketika vaksinasi gencar dilakukan di hampir semua negara di dunia, issue ini pun kembali mencuat, jangan-jangan ini adalah cara untuk antikritus mengontrol semua manusia untuk tunduk di bawah kekuasaannya. Belum lagi ketika Elon Musk, salah seorang terkaya di dunia saat ini yang cukup nyentrik, sedang berupaya mengembangkan sebuah teknologi dengan menanam chip dalam otak manusia, maka sekali lagi hal ini memicu berbagai spekulasi dan kontroversi dengan mengaitkannya pada apa yang tertulis dalam Kitab Wahyu. Tentu membutuhkan banyak waktu dan ruang untuk membahas tentang antikritus, dan saya tidak akan melakukannya di sini, namun saya ingin mengajak kita merenungkan kalimat pertama dari ayat ini, setiap roh, yang tidak mengaku Yesus, tidak berasal dari Allah. Mungkin ketika kita membaca kalimat ini kita dengan mudah mengidentifikasi diri kita bukan bagian dari mereka yang sedang dibicarakan. Kita adalah orang Kristen yang mengaku Yesus sebagai Tuhan, bahkan kita rajin ibadah dan pelayanan. Tapi mari ambil waktu untuk berhenti sejenak dan merenungkan kembali kalimat ini. Renungkan kembali apakah kita sungguh mengakui Yesus? Atau jangan-jangan, seperti seorang penulis katakan, kita adalah Christian Atheist, orang-orang yang mengaku Kristen tapi hidup seakan Allah tidak ada. Mungkin kita mengakui Yesus di mulut kita tapi hidup kita dipimpin oleh hawa nafsu, dikendalikan oleh cinta akan materi, dipenuhi dengan kebencian dan dendam. Mungkin kita mengaku Yesus di mulut kita namun kita tidak hidup di dalam Dia. Maka jangan buru-buru menilai orang lain, tapi evaluasilah diri, apakah kita sudah hidup dalam kebenaran yang asli, atau justru hidup dalam kepalsuan. –Chris