20 Februari 2021 📖 Markus 9:30-32 🙏 Tidak mau belajar

20 Februari 2021
📖 Markus 9:30-32
🙏 Tidak mau belajar

Renungan
Selama 400 tahun sejak nabi Maleakhi sampai kepada Kristus, Tuhan tidak mengutus seorang nabi pun kepada bangsa Yahudi. Dan selama itu orang-orang Yahudi dari generasi ke generasi telah diajarkan untuk memegang pengharapan yang sama, yaitu akan munculnya seorang Mesias yang akan membebaskan mereka dari penjajahan bangsa lain. Konsep mesias yang salah ini begitu kuat tertancap dalam pikiran orang-orang Yahudi, termasuk para murid Yesus sehingga menciptakan tembok dalam pikiran mereka untuk bisa menerima konsep Mesias yang Yesus ajarkan kepada mereka. Yaitu konsep bahwa Mesias akan diserahkan dan dibunuh tetapi kemudian akan bangkit kembali pada hari yang ketiga.

Yesus mengerti betapa sulitnya para murid menerima pengajaran bahwa diri-Nya sebagai Mesias harus menderita dan mati di tangan manusia. Karena itu Ia secara khusus meluangkan waktu untuk memfokuskan diri-Nya mengajarkan hal-hal tersebut kepada murid-murid-Nya. Sayangnya murid-murid Yesus tetap tidak dapat mengerti pengajaran tersebut sekalipun telah diajarkan berulang kali. Setidaknya mereka telah menerima pengajaran tersebut 3 kali: saat Petrus menyatakan bahwa Yesus adalah mesias (Mrk. 8:31), saat Yesus dimuliakan di atas gunung (Mrk. 9:12), dan pada bagian yang kita baca hari ini. Dalam mengajar murid-murid-Nya pun Yesus sebenarnya menggunakan perkataan yang sederhana dan mudah dimengerti. Yang membuat mereka tidak mengerti adalah mereka tidak mau menerima konsep Mesias secara rohani.

Seringkali dalam perjalanan kita mengiring Tuhan, kita menemukan pengertian yang baru dari firman Tuhan, atau mungkin juga pengetahuan baru tentang dosa. Namun seringkali kita lebih memilih untuk mencari-cari celah dan alasan untuk membenarkan diri kita dan prinsip atau konsep yang telah kita pegang selama ini. Namun yang terbaik adalah apabila kita dapat “menerima firman itu dengan segala kerelaan hati dan setiap hari mereka menyelidiki Kitab Suci untuk mengetahui, apakah semuanya itu benar demikian” (Kis. 17:11).

Mari membaca Firman -Nya bukan hanya dengan mata tp juga mata rohani kita