🗓 17 Februari 2021 📖 Markus 9:2-13 🙏 Yesus sungguh adalah Allah
🗓 17 Februari 2021
📖 Markus 9:2-13
🙏 Yesus sungguh adalah Allah
Renungan
Ditujukan untuk siapa sebenarnya penglihatan Yesus dimuliakan di atas gunung ini? Tentu untuk para murid yang sedang kebingungan. Di satu sisi mereka telah mengaku bahwa Yesus adalah Mesias yang penuh dengan tanda keilahian. Di sisi lain, mereka baru mendapatkan pengajaran bahwa Mesias mereka harus menderita sengsara dan bahkan mati. Penglihatan ini adalah peneguhan akan keilahian Yesus kepada para murid. Peristiwa ini begitu mengagumkan dan melebihi segala kemuliaan yang dapat kita bayangkan, terlihat dari respons ketiga murid Yesus yang sangat ketakutan melihat peristiwa tersebut.
Hadirnya dua tokoh Perjanjian Lama, Musa dan Elia, menunjukkan konfirmasi atas keTuhanan Kristus. Kemungkinan Petrus, Yohanes, dan Yakobus dapat mengenali kedua tokoh tersebut dari percakapan antara Yesus dan kedua tokoh tersebut. Konfirmasi lain datang langsung dari langit. Allah Bapa sendiri yang menyatakan dengan suara yang terdengar oleh manusia nilah Anak yang Kukasihi, dengarkanlah Dia.” Konfirmasi dari Allah Bapa ini bukan yang pertama kalinya. Seperti yang kita tahu bahwa Allah Bapa juga pernah menyatakan hal yang sama pada waktu Yesus dibaptis (Mrk. 1:11). Allah Bapa juga memerintahkan secara eksplisit bahwa kita harus mendengarkan Yesus. Peristiwa yang adikodrati dan begitu mengagumkan ini tentu tidak akan terlupakan seumur hidup ketiga rasul. Sayangnya sekalipun mereka sudah diyakinkan oleh Allah langsung bahwa Yesus adalah Kristus, Mesias, dan Tuhan, tetapi mereka masih tidak mampu memahami bahwa Yesus akan menderita, dibunuh, dan bangkit pada hari yang ketiga, sehingga Yesus pun perlu menekankan kembali mengenai hal ini pada ayat 12.
Bagaimana dengan kita? Masih adakah keraguan kita akan keilahian Kristus? Pada kita sekarang ada kesaksian Alkitab, para nabi dan para rasul mengenai Yesus. Apakah kita sudah percaya kepada Yesus dengan sungguh-sungguh dalam hidup kita? “Berbahagialah mereka yang tidak melihat namun percaya” (Yoh. 20:29).