Hari Ke-38
KAIN ROMBENG KEMENANGAN


Kita tahu sekarang, bahwa Allah turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihi Dia, yaitu bagi mereka yang terpanggil sesuai dengan rencana Allah.
Roma 8:28 (TB)

Minggu pagi-pagi sekali, Petrus dan Yohanes mendengar kabar itu: “Jasad Yesus hilang!” Kedua murid itu langsung cepat-cepat ke kubur. Yohanes menyalip Petrus dan tiba lebih dulu. Apa yang dilihatnya sedemikian mengejutkannya, sehingga ia terpaku di jalan masuk.

Apa yang dilihatnya? “Kain kafan”. la melihat “kain peluh yang tadinya ada di kepala Yesus terlipat dan terpisah dengan kain kafan.” Ia melihat “kain kafan terletak di tanah” (Yohanes 20:5-7 NCV).

Kata bahasa Yunani memberikan pengertian yang dapat membantu kita. Yohanes menggunakan istilah yang berarti “tergulung”, “tetap terlipat. Kain pembungkus pada saat penguburan ini tidak dirobek dan dilemparkan. Kain-kain ini masih utuh seperti semuIa! Kain linennya tidak dipindahkan. Kain yang digunakan untuk membungkus jenazah tetap tergulung dan terlipat.

Bagaimana mungkin ini terjadi?Jika ada sahabat-sahabat yang telah mengambil jenazah-Nya, bukankah mereka akan sekalian mengambil kain-kain itu? Jika pihak musuh yang mengambil jenazah itu, tidakkah mereka melakukan hal yang sama?

Jika tidak, jika untuk suatu alasan para sahabat atau musuh membuka kain pembungkus jenazah itu, apakah mereka akan sedemikian berhati-hati menata kain sampai begitu rapi? Tentu tidak!

Tetapi, jika bukan sahabat atau musuh yang mencuri tubuh-Nya, siapa yang melakukannya?

Ini juga yang menjadi pertanyaan Yohanes, dan pertanyaan ini membawa Yohanes pada suatu penemuan. “la melihatnya dan percaya” (ayat (8).
Melalui kain kematian, Yohanes meIihat kuasa kehidupan. Aneh bukan, bahwa Allah menggunakan sesuatu yang menyedihkan, yaitu kain pembungkus jenazah untuk mengubah hidup seseorang?

Namun, Allah memang suka melakukan hal-hal seperti ini: Dalam tangan-Nya, tempayan anggur yang kosong pada acara pernikahan menjadi lambang kuasa.

Palungan yang kasar di Betlehem adalah lambang pengabdian-Nya.

Dan, perangkat kematian adaIah lambang kasih-Nya.