Hari Ke-39
KARUNIA SEBELUM SARAPAN
—
Kata Yesus kepada mereka: “Marilah dan sarapanlah.” Tidak ada di antara murid-murid itu yang berani bertanya kepada-Nya: “Siapakah Engkau?” Sebab mereka tahu, bahwa Ia adalah Tuhan. Yohanes 21:12 (TB)
—
Pikiran Petrus terganggu oleh teriakan dari pantai, “Berhasil menangkap ikan?” Petrus dan Yohanes mendongak. Mungkin seseorang dari desa.
“Tidak!” teriak mereka.
“Coba di sisi lainnyal” seru suara itu.
Yohanes memandang Petrus. Apa ruginya? Maka jaring pun ditebarkan. Petrus mengikatkan tali ke pinggangnya untuk menunggu.
Tetapi, ia tidak perlu menunggu. Tali itu menegang, dan ikan tertangkap. Petrus menyandarkan badannya ke sisi perahu dan mulai menarik jaring. Ia begitu serius dengan pekerjaan itu,sehingga ia melewatkan pesan yang sebenarnya.
Tidak demikian dengan Yohanes. Momen itu adalah momen dejavu. Ini sudah pernah terjadi sebelumnya. Malam yang panjang. Jaring yang kosong. Seruan untuk melemparkan jaring Iagi. Ikan menggelepar-gelepar di dasar perahu. Tunggu duIu ….
la mengarahkan pandangan ke arah Pria yang ada di pantai. “Itu Dia.” bisiknya.
Kemudian berkata lebih keras, “Itu Yesus.”
Petrus menoleh dan melihat Yesus, Allah atas Surga dan dunia, berada di pantai … dan sedang menyalakan api.
Petrus menceburkan diri ke air, berenang ke tepian, berjalan terhuyung-huyung dan basah kuyup, gemetar, Ialu berdiri di hadapan Sahabat yang telah dikhianatinya. Yesus telah menyiapkan perapian.
Sekali dalam beberapa kali di hidupnya, Petrus diam, Kata apa yang tepat? Momen ini terlalu kudus untuk dikatakan. Allah menawarkan sarapan untuk seorang sahabat yang mengkhianati-Nya. Dan, sekali Iagi Petrus menemukan karunia di Galilea.