Hari Ke-31
MENANGGUNG MALU


Pada keesokan harinya Yohanes melihat Yesus datang kepadanya dan ia berkata: “Lihatlah Anak domba Allah, yang menghapus dosa dunia.
Yohanes 1:29 (TB)

Setiap aspek penyaliban dimaksudkan tidak hanya untuk menyakiti sang korban, tetapi untuk mempermalukannya. Kematian di salib biasanya ditujukan bagi para pendosa yang paling hina: budak, pembunuh, dan sejenisnya. Orang yang dijatuhi hukuman salib diarak sepanjang jalanan kota, memanggul salibnya, dan mengenakan plakat di lehernya yang menyatakan kejahatan yang dilakukannya. Di tempat eksekusi, ia ditelanjangi dan diolok.

Penyaliban begitu menjijikan, sehingga Cicero menulis, “Biarlah kata salib dijauhkan, bukan hanya dari tubuh para penduduk Romawi, tetapi bahkan dari pikiran, mata, dan telinganya.”

Yesus tidak hanya dipermalukan di hadapan banyak orang, DIA dipermalukan di hadapan Surga.

DIA merasakan rasa malu para pembunuh dan para pezinah, karena DIA menanggung dosa para pembunuh dan pezinah. Walaupun tidak pernah berbohong, DIA menanggung aib seorang pembohong. Meskipun tidak pernah berbuat tidak jujur, DIA merasakan rasa malu seseorang yang berlaku tidak jujur. DIA merasakan seluruh rasa malu dunia, karena DIA menanggung dosa seluruh dunia.

Ketika di atas salib, Yesus merasakan penghinaan dan aib seorang penjahat. Tidak, DIA tidak bersalah. Tidak, DIA tidak berbuat dosa. Dan, tidak, DIA tidak layak dihukum. Namun Anda dan saya, kita Iayak dihukum.
“Dia menggantikan tempat kita” (Galatia 3:13 NCV)