Hari Ke-29
LANGKAH PERTAMA
MENUJU SALIB
—
Sebab Allah mengutus Anak-Nya ke dalam dunia bukan untuk menghakimi dunia, melainkan untuk menyelamatkannya oleh Dia.
(Yohanes 3:17)
—
Jalan paling terkenal di dunia karena hal buruknya adalah Via Dolorosa. “Jalan Penderitaan”. Menurut tradisi, inilah rute yang dilalui Yesus dari aula Pilatus menuju Kalvari. Jalan setapak ini ditandai oleh tempat-tempat perhentian yang kerap digunakan umat kristiani untuk menyalakan devosi mereka. Salah satu
tempat perhentian menandai dijatuhkannya hukuman Pilatus. Di perhentian lain, menggambarkan kemunculan Simon untuk mengangkat salib. Tiga tempat perhentian mengingatkan orang pada jatuhnya Kristus, perhentian lainnya mengingatkan orang pada perkataan Kristus. Semuanya ada empat belas perhentian. Setiap perhentian merupakan peringatan akan kejadian-kejadian perjalanan akhir Kristus.
Apakah rute ini akurat? Mungkin tidak. Ketika Yerusalem dihancurkan pada 70 M dan lagi pada 135 M, jalanan kota itu juga hancur. Akibatnya, tidak seorang-pun mengetahui rute pasti yang dilalui Kristus pada hari Jumat itu.
Namun, kita tahu di mana jalan setapak itu bermula.Jalan itu mulai, bukan di pengadilan Pilatus, namun di aula Surga.
Yesus memulai perjalanan-Nya ketika DIA meninggalkan rumah-Nya untuk mencari kita. Tanpa senjata apa-pun kecuali hasrat untuk memenangkan hati Anda, DIA datang mencari Anda.Hasrat-Nya hanya satu membawa pulang anak-anak Allah. Alkitab menyebut perjalanan ini dengan satu kata: pendamaian.
“Sebab di dalam Kristus, Allah mendamaikan dunia dengan diri-Nya” (2 Korintus 5:19). Kata Yunani untuk mendamaikan berarti “menganggap sebaliknya”. Pendamaian menjahit kembali yang terkoyak, membalikkan pemberontakan, menyalakan kembali hasrat yang dingin.
Pendamaian menyentuh pundak orang yang suka memberontak dan membujuknya untuk pulang.
Jalan setapak menuju salib memberi tahu kita dengan tepat sejauh apa Allah bersedia pergi untuk memanggil kita kembaIi.