Hari Ke-28
UJUNG DURI MAHKOTA
—-
Kemudian serdadu-serdadu wali negeri membawa Yesus ke gedung pengadilan, lalu memanggil seluruh pasukan berkumpul sekeliling Yesus. Mereka menanggalkan pakaian-Nya dan mengenakan jubah ungu kepada-Nya. Mereka menganyam sebuah mahkota duri dan menaruhnya di atas kepala-Nya, lalu memberikan Dia sebatang buluh di tangan kanan-Nya. Kemudian mereka berlutut di hadapan-Nya dan mengolok-olokkan Dia, katanya: “Salam, hai raja orang Yahudi!” Matius 27:27-29 (TB)
—-
Di seluruh Kitab Suci, duri meIambangkan akibat dosa, bukan dosa itu sendiri (Kejadian 3:17,18; Bilangan 33:55; Amsal 22:5). Buah dosa adalah duri-duri yang tajam, menusuk, menyayat.
Saya menekankan “ujung” duri untuk memberikan suatu hal yang mungkin tidak pernah Anda pikirkan: Jika buah dosa adalah duri, tidakkah mahkota duri yang dikenakan Yesus menggambarkan buah dosa yang menusuk hati-Nya?
Apa saja buah dosa itu? Melangkahlah memasuki ladang semak belukar kemanusiaan dan rasakanlah beberapa tusukan durinya. Rasa malu. Aib. Keputus-asaan. Kecemasan. Bukankah hati kita terperangkap dalam semak ini?
Namun demikian, hati Yesus tidak terperangkap. DIA tidak pernah tertusuk duri dosa. DIA tidak mengenal hal-hal yang sehari-hari dihadapi oleh Anda dan saya. Kecemasan? DIA tidak pernah merasa khawatir! Rasa bersalah? DIA tidak pernah bersalah! Yesus tidak mengenal buah dosa … sampai DIA menjadi berdosa bagi kita.
Dan ketika DIA mengalaminya, seluruh emosi dosa menimpa diri-Nya seperti bayangan di dalam hutan. DIA merasa cemas,bersalah, dan sendirian. Tidak bisakah Anda mendengar emosi dalam doa-Nya? “Allah-Ku, Alah-Ku, mengapa Engkau menolak Aku?” (Matius 27:46 NCV). Ini bukanlah perkataan orang kudus. Ini adalah seruan seorang berdosa.
Dan, doa ini adalah salah satu bagian luar biasa dari kedatangan-Nya ke dunia. Namun, saya dapat memikirkan sesuatu yang bahkan lebih luar biasa. Anda ingin tahu apa itu? Anda ingin tahu hal terhebat tentang Pribadi yang membuang mahkota surga demi mahkota duri?
Dia melakukannya untuk Anda. Hanya untuk Anda.