Hari Ke-22
TIDAK BERSALAH
—-
Maka Yesus berkata pula kepada orang banyak, kata-Nya: “Akulah terang dunia; barangsiapa mengikut Aku, ia tidak akan berjalan dalam kegelapan, melainkan ia akan mempunyai terang hidup.” (Yohanes 8:12)
—-
Wanita itu berdiri di tengah lingkaran. Para lelaki yang mengelilingnya adalah para pemimpin agama. Mereka disebut orang Farisi. Mereka mengangkat diri sendiri sebagai pengawas tingkah laku. Dan lelaki lainnya yang berpakaian sederhana, duduk di tanah, memandang wajah wanita itu – itulah Yesus. Yesus telah mengajar. Wanita ini telah berselingkuh. Dan orangorang Farisi ini keluar untuk menghentikan keduanya.
“Rabi, perempuan ini tertangkap basah ketika ia sedang berzina” (Yohanes 8:4). Dalam sekejap, ia direnggut dari hasrat pribadi menjadi tontonan publik. Tak ada yang bisa menyembunyikan rasa malunya. Sejak detik ini, la dikenal sebagai pezina. Ketika ia ke pasar, para wanita akan berbisik-bisik. Ketika ia lewat, banyak kepala menoleh
“Hukum Taurat Musa memerintahkan kita untuk melempari perempuan-perempuan yang demikian dengan batu sampai mati. Bagaimana pendapat-Mu tentang hal itu?” (ayat 5).
Apa yang Yesus lakukan? Yesus menulis di pasir. Dan setelah menulis, DIA berkata: “Siapa saja di sini yang tidak pernah berbuat dosa boleh menjadi orang pertama yang melemparkan batu kepada perempuan itu,” (ayat 7).
Orang muda memandang orang tua. Orang-orang tua menilik hati mereka sendiri.
Merekalah yang pertama-tama menjatuhkan batu. “Hai ibu, di manakah mereka? Tidak adakah seorang pun yang menghukum engkau?” Jawabnya, “Tidak ada. Tuan.” Lalu kata Yesus, “Aku pun tidak menghukum engkau. Engkau boleh pergi sekarang, tetapi jangan berbuat dosa lagi” (ayat 10.11)
Jika Anda pernah bertanya-tanya bagaimana reaksi Allah saat Anda gagal, perhatikanlah baik-baik. DIA menulis. DIA meninggalkan pesan. Bukan di pasir, tetapi di salib. Pesan-Nya terdiri dari dua kata: tidak bersalah.