Hari Ke-18
YESUS, ALLAH yang MENJELMA menjadi MANUSIA
—
Dan heranlah orang-orang itu, katanya: “Orang apakah Dia ini, sehingga angin dan danau pun taat kepada-Nya?”
(Matius 8:27)
—
Kebanyakan orang berdiri tanpa banyak bicara saat upacara pemakaman berlangsung. Mulut terkunci. Tangan terlipat. Diam dengan khidmat. Tidak demikian dengan Yesus. Tidak pada hari itu di Nain. Dia mendekati ibu dari anak laki-laki yang meninggal dan membisikkan sesuatu di telinganya, sesuatu yang membuatnya menoleh dan memandang anaknya. la mulai melontarkan keberatannya, tetapi urung. Sambil memberi tanda kepada para pengusung jenazah, Yesus memberi perintah. “Tunggu.”
Dia berjalan ke arah anak laki-laki itu. Pandangan-Nya sejajar dengan jasad, Dia berbicara. Bukan tentang jasad itu, dalam bentuk doa, tetapi kepada jasad itu, dalam bentuk perintah. “Hai anak muda, Aku berkata kepadamu, bangkitlah!” (Lukas 7:14).
Dengan nada suara seorang guru yang menyuruh muridmuridnya duduk atau otoritas seorang ibu yang menyuruh anak-anak agar tidak bermain hujan-hujanan. Yesus memerintahkan anak yang sudah meninggal itu, agar tidak meninggal. Dan anak laki-laki itu menurut. Kulit yang dingin menjadi hangat. Anggota badan yang kaku bergerak. Pipi yang pucat pasi menjadi memerah kembali. Para pengusung jenazah menurunkan peti mati, dan anak laki-laki itu melompat kemudian memeluk ibunya.
Yesus “menyerahkannya kepada ibunya” Lukas 7:15).
Satu jam kemudian Yesus dan murid-murid-Nya makan malam bersama. Dia tertawa karena suatu lelucon dan meminta tambahan roti, kemudian segala ironi itu mengusik Petrus. Siapakah Engkau? ia bertanya sangat pelan, sehingga tak seorang pun dapat mendengarnya kecuali Allah. Engkau baru saja membangkitkan orang mati! Tidakkah seharusnya Engkau diselubungi cahaya atau dikelilingi para maIaikat atau dijunjung lebih tinggi dari seribu kaisar? Tetapi. lihatlah, diri-Mu tertawa karena Ielucon yang ku ceritakan dan menyantap makanan yang kami makan. Siapa sih Engkau ini?
Dia adalah manusia sekaligus Allah. Tidakkah kita memerlukan Juru Selamat Yang adalah Allah Yang menjelma menjadi manusia? Yesus yang hanya menjadi Allah dapat menciptakan kita, namun tidak dapat memahami kita. Yesus yang hanya manusia dapat mengasihi kita, namun tidak akan pernah menyelamatkan kita. Akan tetapi. Yesus, Sang Allah yang menjelma menjadi manusia? Cukup dekat untuk disentuh. Cukup kuat untuk dipercaya. Juru Selamat yang menjadi tetangga kita.
41