KATAKAN TIDAK LAGI DENGAN DOSA

Sebab itu hendaklah dosa jangan berkuasa lagi di dalam tubuhmu yang fana, supaya kamu jangan lagi menuruti keinginannya. (Roma 6:12)

Bacaan Alkitab
Yosua 1-2

Kemarin kita berbicara tentang kuasa salib lebih berkuasa daripada kuasa dosa, sehingga masalah dosa telah diselesaikan oleh Tuhan Yesus Kristus diatas kayu salib. Salah satu tema besar dari materi TUS (The Unfinish Story/Kisah yang belum usai) adalah karya keselamatan, “ini sudah selesai”. Jhon Stott menekankan bahwa seorang Kristen harus mengakui realitas kuasa dosa dalam hidupnya, tetapi juga memahami bahwa kuasa Kristus yang lebih besar telah mengalahkan dosa dan memberi mereka kemenangan. Sebagai akibatnya, orang Kristen dipanggil untuk hidup dalam anugerah, bukan dalam perbudakan dosa. Oleh karena itu, berita dan anugrah ini bukan sesuatu yang layak diterima oleh manusia, melainkan merupakan pemberian Tuhan yang mengalir melalui iman kepada Yesus Kristus.
Melalui bacaan kita hari ini, kita diingatkan ketika menerima Yesus Kristus sebagai juruselamat, kita diubah oleh kuasa Tuhan untuk tidak lagi terikat pada dosa. Dosa tidak lagi memerintah karena kita telah dibebaskan oleh karya penebusan Yesus di kayu salib. Namun, ini bukan berarti kita akan sempurna atau tidak pernah jatuh dalam dosa lagi. Tetapi, bagaimana proses pertobatan yang terus-menerus harus terjadi, yaitu berjuang untuk tidak membiarkan dosa menguasai hidup kita. Setiap hari, kita diundang untuk berdoa, membaca Firman Tuhan, dan hidup dalam hubungan yang lebih dekat dengan Tuhan sehingga kita dapat semakin menghidupi identitas kita sebagai orang yang telah dibebaskan dari dosa. Katakan tidak lagi kepada dosa berarti menginginkan perubahan yang sejati dalam hidup kita. Ini adalah keputusan untuk hidup dalam pertobatan dan berkomitmen untuk meninggalkan kebiasaan yang mendukakan hati Tuhan. Tetapi juga kita bisa melihat ini sebagai sebuah panggilan untuk lebih meneladani Yesus, yang hidup tanpa dosa dan penuh kasih, sekalipun harus selalu digoda untuk melanggar perintah Bapa-Nya. Yesus mengajarkan kita untuk mengasihi Tuhan dan sesama sekalipun tidak mudah. Jadi, katakan tidak lagi dengan dosa bukan hanya sebuah seruan, melainkan sebuah panggilan untuk hidup dalam kebebasan yang diberikan Kristus, serta menjauhi apa yang tidak berkenan kepada-Nya, dan menyibukkan diri dalam pekerjaan-Nya dengan melakukan misi- Nya, karena bukan saja kita mendapati diri kita adalah rekan-Nya tetapi juga kita tidak lagi berkesempatan untuk tergoda oleh dosa, karena kita sudah disibukkan dalam mengerjakan misi-Nya. Dan ini adalah perjalanan yang terus-menerus, tetapi percayalah dengan bantuan Roh Kudus, kita diperlengkapi untuk hidup dalam kemenangan atas dosa. (GN)