PUSAT IBADAH: TUHAN YESUS
¹Lalu Allah mengucapkan segala firman ini: ²”Akulah TUHAN, Allahmu, yang membawa engkau keluar dari tanah Mesir, dari tempat perbudakan. ³Jangan ada padamu allah lain di hadapan-Ku. ⁴Jangan membuat bagimu patung yang menyerupai apa pun yang ada di langit di atas, atau yang ada di bumi di bawah, atau yang ada di dalam air di bawah bumi. ⁵Jangan sujud menyembah kepadanya atau beribadah kepadanya, sebab Aku, TUHAN, Allahmu, adalah Allah yang cemburu, yang membalaskan kesalahan bapa kepada anak²-nya, kepada keturunan yang ketiga dan keempat dari orang² yang membenci Aku,
⁶tetapi Aku menunjukkan kasih setia kepada be-ribu² orang, yaitu mereka yang mengasihi Aku dan yang berpegang pada perintah²-Ku. (Keluaran 20)
Bacaan Alkitab
Imamat 3-4
Perenungan Gembala selama 1 (satu) minggu ini akan membawa kita kepada Inspiring Worship yang diartikan sebagai sebuah Ibadah yang membawa kita pada sebuah perjumpaan dengan TUHAN. Mari kita nikmati perjalanan perenungan kita.
Bila kita memperhatikan bacaan di atas, maka kita temukan 3 (tiga) kali kata JANGAN dimunculkan sebagai lanjutan dari Akulah TUHAN, Allahmu. Kata jangan itu sendiri terkait dengan JANGAN:
● Ada allah lain
● Membuat (allah lain)
● Menyembah & beribadah (allah lain)
Pernyataan Allah yang (lumayan) keras kepada umat-Nya bahwa diri-Nya adalah TUHAN Allah bangsa Israel, apakah berangkat dari sebuah kekuatiran Allah bahwa diri-Nya akan ditinggalkan umat-Nya, khususnya dalam menghadapi kompetiter²-Nya – dalam hal ini allah² lain, sehingga IA perlu meng-klaim diri-Nya dengan cara itu. Atau, se-mata² sebagai pernyataan yang tegas bahwa sesungguhnya tidak ada allah selain diri-Nya yang telah membawa mereka keluar dari tanah perbudakan – Mesir?
Beberapa hal yang dapat kita renungkan dari nats tersebut, di antaranya:
¹Berangkat dari konsep Monoteistic. Ketika Allah menyatakan diri-Nya: Akulah TUHAN, Allahmu, sebagai Allah yang tunggal, satu dan satu²-nya, tidak ada yang lain; yang secara eksistensi hanya DIA-lah Allah. Sekalipun diungkapkan jangan ada allah lain, bukan berarti ada eksistensi lain yang akan menjadi kompetiter-Nya. Tidak ada eksistensi lain yang dapat disetarakan dengan-Nya.
²Namun secara logika, perkataan jangan ada allah lain ini justru mengungkapkan sebuah realita bahwa allah lain itu pernah eksis, yang dibuat (menjadi ada) karena kedegilan hati manusia yang berdosa, dan bahkan disembah dan menjadi pusat ibadah.
³☆ Kondisi yang dimungkinkan, atau yang mungkin akan terjadi:
● Allah lain bisa ditambahkan, disetarakan dan berdampingan dengan TUHAN Allah sejati.
● Atau allah lain menggantikan/ menghilangkan TUHAN Allah sejati.
Refleksi:
Sesungguhnya allah lain itu tidak pernah ada. Yang ada dan satu²-nya adalah Allah yang Sejati – yang telah ada sebelum segala sesuatunya ada, IA adalah Allah yang mengadakan, bukan Allah yang diadakan. Tetapi, allah lain itu menjadi ada karena manusia-lah yang mengadakannya, menghadirkannya, lalu manusia menyembahnya & beribadah kepadanya.
Ulangan 4:28 Maka di sana kamu akan beribadah kepada allah, buatan tangan manusia, dari kayu dan batu, yang tidak dapat melihat, tidak dapat mendengar, tidak dapat makan dan tidak dapat mencium. (JP)