SIAPA YANG MEMIMPIN KESAKSIAN-MU

Tetapi kamu akan menerima kuasa, kalau Roh Kudus turun ke atas kamu, dan kamu akan menjadi saksi-Ku di Yerusalem dan di seluruh Yudea dan Samaria dan sampai ke ujung bumi.” (Kis 1:8)

Bacaan Alkitab
Keluaran 31, 32

Mungkin kita punya pengalaman dimana ketika kita sudah mau sampai di tujuan tetapi tiba-tiba kita mendapat telpon dari rumah untuk kembali karena ada urusan yang mendadak atau ada barang yang ketinggalan, alhasil kita kemudian putar balik, padahal tujuan kita sudah dekat. Inilah juga yang dialami oleh Paulus dalam perjalanan misi yang kedua dalam Kisah Para Rasul 16:6 Mereka melintasi tanah Frigia dan tanah Galatia, karena Roh Kudus mencegah mereka untuk memberitakan Injil di Asia. 7 Dan setibanya di Misia mereka mencoba masuk ke daerah Bitinia, tetapi Roh Yesus tidak mengizinkan mereka. 8 Setelah melintasi Misia, mereka sampai di Troas. 9 Pada malam harinya tampaklah oleh Paulus suatu penglihatan: ada seorang Makedonia berdiri di situ dan berseru kepadanya, katanya: “Menyeberanglah ke mari dan tolonglah kami!”10 Setelah Paulus melihat penglihatan itu, segeralah kami mencari kesempatan untuk berangkat ke Makedonia, karena dari penglihatan itu kami menarik kesimpulan, bahwa Allah telah memanggil kami untuk memberitakan Injil kepada orang-orang di sana. Kita tahu bersama bahwa Paulus ini adalah seorang yang sangat konsisten dan punya prinsip, itu dapat dilihat dari perbedaan pendapatnya dengan Barnabas berkenaan dengan Yohanes yang disebut juga Markus yang akan diikutsertakan dalam perjalanan pelayanan mereka (Kis 15:35-41). Dimana Markus ini pernah meninggalkan Paulus dalam pelayanan di Pamfilia. Alhasil karena tidak ada titik temu maka kedua orang ini berpisah, Barnabas dan Markus berlayar ke Siprus sementara Paulus dan Silas pergi ke Siria dan Kilikia, karena beda prinsip. Sehingga dari sini kita melihat bahwa ketika Paulus ke tempat lain termasuk ketika akan masuk ke Bitinia tentunya sudah persiapan, dan siap dengan segala resiko yang ada, selain itu Paulus memiliki segudang pengalaman. Tetapi menarik dimana Paulus malam itu harus tunduk dan peka pada penglihatan berkenaan dengan perjalanan mereka yang harus dialihkan ke Makedonia. Disini kita melihat bahwa kita boleh punya prinsip, kita boleh punya pengalaman, kita boleh punya persiapan, kita boleh punya team yang hebat, bahkan kita boleh punya apapun itu, tetapi sebagai saksi Kristus, utusan Kristus, kita harus memiliki ketundukan dan kepekaan kepada pimpinan Roh Kudus, karena sumber kekuatan kita dan keberhasilan kita berasal dari-Nya. Jadi jelas bahwa inilah dasar kesaksian seorang saksi Kristus bukan yang lain. (GN)