SEMUANYA TENTANG KESAKSIAN

3Terpujilah Allah, Bapa Tuhan kita Yesus Kristus, Bapa yang penuh belas kasihan dan Allah sumber segala penghiburan, 4yang menghibur kami dalam segala penderitaan kami, sehingga kami sanggup menghibur mereka, yang berada dalam bermacam-macam penderitaan dengan penghiburan yang kami terima sendiri dari Allah. (2 Kor 1:3-4)

Bacaan Alkitab
Matius 3,
Markus 1,
Lukas 1

Pada umumnya ketika ruang kesaksian diberikan baik itu di acara persekutuan keluarga, komsel, persekutuan doa atau ibadah lainnya, dimomen ini sepertinya sedikit canggung. Banyak orang kemudian silent, menunduk, diam seribu bahasa. Atau biasanya kesaksian ada ketika momen-momen spektakuler kita alami, tetapi diluar itu semua hampir tidak ada kesaksian apalagi kalau kita sedang bergumul berat, rasanya mulut ini semakin tertutup rapat. Padahal itu juga kesaksian loh, bisa saja apa yang kita saksikan ada orang-orang dikuatkan. Yang artinya setiap situasi apapun yang kita sedang alami itu semua adalah kesaksian. Pertanyaannya bagaimana situasi tersebut baik susah maupun senang kita pakai bersaksi untuk menceritakan karya Tuhan Tuhan disana? Paulus memulai suratnya kepada jemaat di Korintus dengan pujian kepada Allah, menyebut-Nya sebagai Bapa yang penuh belas kasihan dan Allah yang memberi segala macam penghiburan. Kita diingatkan tentang sifat Tuhan yang penuh kasih dan pengertian. Ketika kita mengalami penderitaan, kita sering kali merasa sendirian, minder dan terabaikan. Namun, ayat ini mengingatkan kita bahwa Tuhan adalah Bapa yang memahami dan memiliki belas kasihan yang mendalam terhadap kita. Ini adalah penghiburan yang harus kita pegang teguh: Tuhan tidak pernah meninggalkan kita. Paulus melanjutkan dengan menjelaskan tujuan dari penghiburan yang kita terima dari Tuhan: “Ia menghibur kita dalam segala penderitaan kita, supaya kita juga dapat menghibur mereka yang berada dalam segala macam penderitaan.” Di sini kita melihat bahwa penghiburan Tuhan bukan hanya untuk kita sendiri, tetapi juga untuk membekali kita agar dapat menjadi saluran penghiburan bagi orang lain. Inilah momen kesaksian itu yang harus kita bagikan, dengan kata lain kita adalah agen Allah, ketika kita lebih dulu dihibur oleh Tuhan maka selanjutnya hidup kita harus siap dipakai untuk membawa penghiburan dari Allah kepada orang lain juga. Jadi, bersaksi ditengah pergumulan bukanlah masalah besar apalagi hanya sekedar wacana. Kesaksian kita ini dapat menjadi inspirasi dan dorongan bagi orang lain yang mungkin mengalami situasi yang sama dengan kita atau bahkan lebih berat.
Doa: Ajarlah dan tuntun kami Tuhan supaya bisa mempergunakan setiap sisi kehidupan kami sebagai kesaksian untuk kemuliaan nama-Mu. Amin. (gn)