UNTUK KEPENTINGAN INJIL DIBERITAKAN
3Dalam hal apa pun kami tidak memberi sebab orang tersandung, supaya pelayanan kami jangan sampai dicela. 4Sebaliknya, dalam segala hal kami menunjukkan, bahwa kami adalah pelayan Allah, yaitu: dalam menahan dengan penuh kesabaran dalam penderitaan, kesesakan dan kesukaran, 5… 10sebagai orang berdukacita, namun senantiasa bersukacita; sebagai orang miskin, namun memperkaya banyak orang; sebagai orang tak bermilik, sekalipun kami memiliki segala sesuatu. (2 Kor 6:3-10)
Bacaan Alkitab
Matius 1,
Lukas 2
Waktu saya kelas 2 SD pada akhir semester genap seperti biasa sebelum liburan maka ada masa penerimaan raport terlebih dahulu yang dimana orang tua muridlah yang menerima raport tersebut sekaligus pihak sekolah menyampaikan perkembangan anak-anaknya di sekolah tersebut. Ketika orang tua membuka raport saya maka dia mendapati anaknya naik kelas percobaan karena nilai saya sangat dibawah rata-rata. Alhasil ketika libur tiba, tidak seperti libur-libur sebelumnya saya dengan bebas bermain, kali ini liburannya lebih banyak belajar tentunya. Situasi ini saya tidak suka dan kadang saya memberikan penilaian buruk kepada orang tua saya, karena pikir saya libur kok belajar, tanpa memikirkan bahwa ini untuk kebaikan saya, ya maklumlah pikiran anak seusia itu hanya bermain. Dan belajar lebih giat lagi ternyata terus berlanjut sampai saya sudah masuk sekolah tapi kali ini sangat berbeda dimana benar-benar diawasi bahkan kadang mengerjakan tugas tambahan dari orang tua, belum bisa tidur kalau belum menyelesaikan tugas tersebut. Bagi saya ini penderitaan. Singkat cerita masa percobaan sudah berakhir dan puji Tuhan saya dinyatakan layak untuk duduk dibangku kelas 3 SD. Satu hal yang jelas bahwa saya melewati tekanan tersebut karena ada kepentingan disana.
Dalam bacaan kita juga hari ini, Bagaimana Paulus menceritakan pengalaman hidupnya selama percaya kepada Tuhan Yesus Kristus, tantangan, penderitaan yang dialaminya dan semuanya mampu dilewatinya. Dan menariknya Paulus menyampaikan itu bukan untuk kepentingan dirinya tetapi justru dipakai untuk kepentingan Injil. Paulus rela kenyamanannya terusik sekalipun dia bisa menghindar, rela mematikan kepentingannya sekalipun dia berhak mendapatkannya, supaya mampu bersaksi untuk kemuliaan Tuhan Yesus yang telah menangkapnya. Jadi ketika kita sedang mengalami pergumulan berat jangan bersungut-sungut dan yang lebih penting jangan gunakan itu untuk menggaet simpati untuk kepentingan kita tetapi pakailah untuk kepentingan Injil diberitakan.