KELUARGA SEBAGAI AGEN KASIH ALLAH
Memang dahulu kamu adalah kegelapan, tetapi sekarang kamu adalah terang di dalam Tuhan. Sebab itu hiduplah sebagai anak-anak terang, karena terang hanya berbuahkan kebaikan dan keadilan dan kebenaran, (Efesus 5:8-9)
Bacaan Alkitab
Nahun
Sepanjang minggu ini kita telah banyak membahas tentang relasi kasih antar anggota inti di keluarga. Ketika masing-masing kita sebagai anggota keluarga telah mengalami kasih Allah, maka kita dimampukan untuk berelasi dengan penuh kasih pula terhadap anggota keluarga kita—kita menjadi agen kasih Allah di tengah-tengah keluarga. Namun tentu panggilan Allah bagi kita tidak terbatas dan berhenti hanya kepada keluarga inti saja. Ada begitu banyak relasi yang tidak sempat kita bahas dalam perenungan ini—menantu-mertua, ipar, dan keluarga besar lain yang dalam beberapa konteks keluarga juga menjadi ajang konflik—maupun juga relasi bertetangga dan orang-orang lain yang Tuhan tempatkan di sekitar kita. Namun intinya sama; penuhi hati kita dengan kasih Allah, agar kita bisa dimampukan menjadi agen (perantara) kasih itu—kepada siapa pun.
Nasihat Paulus terkait relasi antar anggota keluarga dalam Efesus 5 dan 6 yang kita bahas sepanjang minggu ini diawali dengan sebuah seruan dan pengingatan bahwa kita adalah ‘terang di dalam Tuhan, dan terang hanya berbuahkan kebaikan dan keadilan dan kebenaran’. Relasi kasih kita adalah perwujudan terang Kristus yang terpancar ke luar dan dinikmati orang-orang di sekitar kita. Ajak dan ajar keluarga kita untuk melakukan tindakan kasih yang nyata bagi orang lain—memberikan perhatian dan bantuan secara intensional kepada satu keluarga yang membutuhkan, memasukkan satu keluarga lain dalam pokok doa dalam ibadah keluarga kita, merancang makan malam bersama dengan mengundang salah satu dari keluarga besar secara bergantian untuk dapat lebih mengenal mereka dan mendukung dalam pergumulan mereka, atau hal lain yang terpikirkan oleh Anda. Ingat selalu untuk melibatkan semua anggota keluarga inti, termasuk anak-anak, dalam perencanaan dan pengerjaannya, agak mereka pun memahami apa yang sedang kita lakukan, dan belajar untuk menjadi agen kasih Allah. Lebih dari itu, ayat 32 menuliskan, ‘Rahasia ini besar, tetapi yang aku maksudkan ialah hubungan Kristus dan jemaat’. Relasi kasih kita dengan orang-orang sekitar kita adalah sebuah cicipan dan tanda penunjuk untuk menunjuk kepada suatu relasi yang jauh lebih indah, lebih sempurna, lebih menakjubkan dari relasi apa pun di dunia ini, yaitu relasi kita dengan Allah melalui dan di dalam Yesus Kristus. Dan Dialah yang harus kita beritakan, tunjukkan, sampaikan kepada orang-orang yang kita temui di luar sana. Jangan biarlah orang hanya melihat kepada kita dan keluarga kita, tapi tunjukkan mereka Kristus yang hadir dan mengubahkan keluarga kita. (dan)