HIDUP DALAM KEBENARAN YANG SESUNGGUHNYA
Roma 10:1-3
Saudara-saudara, keinginan hatiku dan doaku kepada Tuhan ialah, supaya mereka diselamatkan. Sebab aku dapat memberi kesaksian tentang mereka, bahwa mereka sungguh-sungguh giat untuk Allah, tetapi tanpa pengertian yang benar. Sebab, oleh karena mereka tidak mengenal kebenaran Allah dan oleh karena mereka berusaha untuk mendirikan kebenaran mereka sendiri, maka mereka tidak takluk kepada kebenaran Allah.
Bacaan Alkitab
Nehemia 8-9
1 Petrus 2
Amsal 21:11-12
Renungan
Seringkali ketika kita menjalani setiap proses hidup tentunya ada kebimbangan di dalam kita memilih jalur yang harus kita tempuh. Terkadang ada hal-hal yang terlihat baik tetapi sesungguhnya itu bukanlah suatu kebenaran. Jika kita berbicara tentang hidup dalam kebenaran yang sesungguhnya, tentunya yang terlintas dibenak kita adalah kebenaran firman Tuhan dan kebenaran yang disampaikan oleh hamba-hamba Tuhan. Dalam setiap segi kehidupan kita berdasarkan pencapaian dan tingkatan kepemimpinan dalam bidangnya masing-masing tanpa terkecuali semua adalah manusia yang telah jatuh ke dalam dosa. Kita tidak terlepas dari cengkeraman dosa apabila kita tidak mendapatkan anugerah dari Allah melalui Yesus Kristus.
Kita bukanlah siapa-siapa dan kita hanyalah manusia berdosa dan kita tidak bisa mengatakan bahwa kebenaran ada di dalam diri kita. Jika ada orang yang menyatakan kebenaran sendiri diluar kebenaran dari Yesus Kristus, berarti tidak ada ketaatan di dalam diri mereka terhadap apa yang disampaikan oleh Allah dan melanggar setiap perintahnya. Hanya kecenderungan untuk terus membenarkan diri sendiri sehingga lupa bahwa Allah adalah memiliki otoritas terbesar dalam setiap kehidupan-Nya. Terkadang sebagai orang-orang yang percaya kepada Tuhan, tatkala tidak menutup kemungkinan juga jika ada keinginan untuk menonjolkan dirinya sendiri.
Mungkin kita akan terlihat seperti orang-orang yang rajin beribadah dan mengikuti banyak kegiatan yang berkaitan dengan gereja. Akan tetapi, terkadang hal itu kita lakukan hanyalah sebuah rutinitas dan bahkan tidak ada ketulusan hati kita untuk memiliki kerinduan dalam mencari Tuhan dan memiliki pengenalan yang benar akan Dia. Oleh karena itu, sebagai orang yang percaya kepada Tuhan kita harus memiliki kesungguhan hati untuk mengenai siapa yang kita percaya, kebenaran apa yang kita yakini dan jangan hanya mengandalkan kebenaran yang kita anggap lebih benar daripada yang lain. Dan ketika kita belajar mengenai kebenaran yang sesungguhnya bukan berarti kita harus kritik dan berusaha mencari kesalahan dari apa yang kita pelajari sehingga kita dianggap sebagai orang yang memiliki wawasan dan banyak pengalaman serta memiliki pengetahuan yang tinggi hingga pada akhirnya kita terus membenarkan diri kita sendiri. -RJL