KEBENARAN DIRI AKAN MENYESATKAN DIRI SENDIRI
1 Yohanes 1:8-10
Jika kita berkata, bahwa kita tidak berdosa, maka kita menipu diri kita sendiri dan kebenaran tidak ada di dalam kita. Jika kita mengaku dosa kita, maka Ia adalah setia dan adil, sehingga Ia akan mengampuni segala dosa kita dan menyucikan kita dari segala kejahatan. Jika kita berkata, bahwa kita tidak ada berbuat dosa, maka kita membuat Dia menjadi pendusta dan firman-Nya tidak ada di dalam kita.
Bacaan Alkitab
Nehemia 10
1 Petrus 3
Amsal 21:13
Renungan
Pada zaman para rasul ada orang-orang yang mengaku bahwa dirinya tidak berdosa atau tidak bersalah. Tuhan mengatakan bahwa mereka adalah orang- orang yang tidak mengenal kebenaran dan tidak menaati Firman Tuhan. Akan tetapi, mereka mengaku bahwa mereka adalah orang-orang kudus. Namun yang sebenarnya mereka adalah orang-orang yang berusaha mencari penghargaan dan nilai dari sesama manusia. Menghakimi sesama dan merasa diri paling benar dan menunjukkan bahwa diri mereka lebih hebat, terpandang daripada orang lain. Mengaku bahwa diri sendiri tidak bersalah bukan saja terjadi pada zaman para rasul, akan tetapi hal ini sering terjadi di dalam kehidupan kita. Seringkali kita juga mengaku bahwa diri kita tidak melakukan kesalahan apapun, sesungguhnya kita telah melakukannya.
Hal ini tidak menjadi sesuatu yang tidak asing lagi bagi kita, karena dalam kehidupan keluarga, komunitas dan lainnya sebagainya hal ini sering terjadi. Acap kali ketika kita melakukan suatu kesalahan sangat sulit untuk mengakui bahwa kita bersalah, lebih cenderung kepada penyangkalan diri sendiri bahwa apa yang kita lakukan adalah hal yang baik dan benar. Oleh karena itu, sangat diperlukan sekali mengenai pengakuan mengenai apa yang kita lakukan sehingga kita mendapatkan ampunan dari sesama kita terlebihnya kepada Tuhan. Jika kita mengakui kesalahan kita dengan jujur maka kita akan memperoleh pengampun, namun jika kita menyangkal maka kita akan menerima sendiri akibat dari apa yang kita lakukan.
Sebagai manusia yang penuh dengan dosa, ketika kita mau mengenal Tuhan dengan lebih lagi tentunya harus ada pertobatan yang sungguh-sungguh dari dalam hati kita. Mengaku bahwa kita adalah manusia berdosa yang tidak layak di hadapan-Nya, sehingga kita memperoleh pengampunan dari Dia. Apabila dihadapan sesama manusia saja kita masih berdusta dan tidak mau mengakui perbuatan kita, bagaimana kita akan mengaku segala dosa-dosa kita kepada Allah yang tidak kelihatan? Jika demikian apakah hidup kita masih terus terjerumus ke dalam dosa yang akan mengarahkan kita pada kematian? Hendaklah kita memiliki kerendahan hati sehingga kita bisa menjadi orang-orang yang mengakui kesalahannya dan tidak mempertahankan argumen terhadap kebenarannya sendiri. Jadilah orang yang penuh dengan ketulusan mengakui kesalahan, di depan manusia terlebih dihadapan Tuhan. -RJL