17 November 2022 📖 Mazmur 119:65-80 🙏 Disiplin Tuhan
🗓 17 November 2022
📖 Mazmur 119:65-80
🙏 Disiplin Tuhan
Renungan
Kebajikan Tuhan dinyatakan kepada anak-anak-Nya dengan cara berbeda-beda. Bisa dengan cara pertolongan yang nyata, berkat yang melimpah, dst. Bisa juga dengan cara yang lebih tidak terlihat, seperti berkat yang tersembunyi dari sebuah masalah. Lewat penderitaan, orang bertekun mencari Tuhan, dan bersandar kepada-Nya.
Pemazmur mengakui telah mengalami kebajikan Tuhan (65) melalui pengalamannya tertindas (67, 71). Pemazmur tahu Tuhan ada di balik kenyataan itu (75), maka ia bisa menyatakan bahwa Tuhan baik dan telah berbuat baik kepadanya (68)! Penindasan yang dialaminya merupakan suatu proses disiplin yang Tuhan terapkan kepadanya untuk membentuknya menjadi lebih baik.
Pemazmur mengaku bahwa sebelum tertindas, ia telah menyimpang dari jalan Tuhan. Pemazmur telah bertindak serupa dengan orang-orang fasik yang sombong (kurang ajar, 69, 78) yang suka mencemari orang benar dengan dusta (69). Orang yang sedemikian hatinya terbungkus dengan lemak (70). Maksudnya, hati orang tersebut tidak bisa berfungsi sebagaimana mestinya. Seharusnya dari hati yang sehat, keluar kasih dan kepedulian kepada sesama, dan kepekaan akan pimpinan Tuhan.
Permohonan pemazmur ialah agar ia boleh belajar mengenal Taurat agar beroleh kebijaksanaan dan pengertian, sehingga hidupnya semakin berkenan kepada Tuhan (66, 73). Dengan cara demikian, orang-orang yang jahat mendapat malu (78), sebaliknya orang benar semakin bersukacita (74, 79).
Salah satu cara firman Tuhan mendisiplin hidup kita agar bertumbuh menjadi serupa Kristus ialah dengan menegur dosa kita (2Tim. 3:16 –> “…menyatakan kesalahan…”). Ditegur tentu tidak enak, akan tetapi perlu agar kita menyadarinya dan menghentikan kesalahan itu untuk kemudian melakukan yang benar!