TEOLOGI DAN KEBUTUHAN MANUSIA
Tetapi aku menjawab: Siapa Engkau, Tuhan? Kata Tuhan: Akulah Yesus, yang kauaniaya itu. Tetapi sekarang, bangunlah dan berdirilahAku akan mengutus engkau kepada mereka, untuk membuka mata mereka, supaya mereka berbalik dari kegelapan kepada terang dan dari kuasa Iblis kepada Allah, supaya mereka oleh iman mereka kepada-Ku memperoleh pengampunan dosa dan mendapat bagian dalam apa yang ditentukan untuk orang-orang yang dikuduskan.
Kis 26:15-18
Teologi yang membumi salah satunya diartikan sebagai teologi yang mendarat dan menyentuh, bahkan menjawab kebutuhan riil manusia. Tidak jarang hal ini berusaha diimplementasikan ke dalam berbagai kegiatan sosial seperti pembagian sembako kepada orang-orang yang berkekurangan, pelayanan kesehatan gratis di pelosok-pelosok negeri, program bedah rumah untuk masyarakat kurang mampu, dll. Bukankah kebutuhan utama kita adalah apa yang sering disebut sebagai Sandang, Pangan dan Papan? Maka gereja yang membumi pun harusnya juga berusaha menyentuh dan menjawab kebutuhan manusia akan hal tersebut. Namun dalam upaya untuk menjadi gereja yang membumi dan menjawab kebutuhan manusia, ada jalan licin yang jika tidak hati-hati justru akan membuat kita terpeleset jatuh. Jalan licin ini adalah ketika kita menganggap bahwa kebutuhan manusia yang utama adalah Sandang, Pangan dan Papan, dan kemudian mempergunakan seluruh sumber daya dan energi kita untuk menjawab ketiga hal tersebut, hingga pada akhirnya mengabaikan dan bahkan mereduksi berita Injil. Perhatikan kata utama yang dipakai dalam setiap perenungan kita. Kata utama bukan mengindikasikan bahwa yang lain tidak penting. Kata utama mengindikasikan ada suatu yang paling esensial di antara sekian banyak hal penting lainnya. Dalam ayat bacaan hari ini, Yesus mengutus Paulus sebagai pelayanan untuk memberikan jawaban atas kebutuhan utama manusia, tapi menariknya Paulus tidak hanya diutus untuk mengangkat mereka dari jurang kemiskinan, melepaskan mereka dari kelaparan, mengentaskan mereka dari kurangnya pendidikan, tapi Paulus diutus untuk membukakan mata mereka, supaya mereka berbalik dari kegelapan kepada terang dan dari kuasa Iblis kepada Allah, supaya merekamemperoleh pengampunan dosa dan mendapat bagian (sebagai) orang-orang yang dikuduskan. Jadi menurut ayat ini, apa kebutuhan utama manusia? Bagiamana semua aksi sosial yang kita lakukan juga bermuara untuk menjawab kebutuhan utama manusia ini?
-Dan