JEJAK KASIH KARUNIA
⁹Sejumlah besar orang Yahudi mendengar, bahwa Yesus ada di sana dan mereka datang bukan hanya karena Yesus, melainkan juga untuk melihat Lazarus, yang telah dibangkitkan- Nya dari antara orang mati. ⁰Lalu imam-imam kepala bermupakat untuk membunuh Lazarus juga, sebab karena dia banyak orang Yahudi meninggalkan mereka dan percaya kepada Yesus.
Yohanes 12
Sampai hari ini kita masih dapat temukan sebuah upaya yang massive dari mereka yang menyebut diri sebagai orang berhikmat dan “mengenal” TUHAN untuk menghilangkan jejak kasih karunia & anugerah Allah di dalam Yesus Kristus dengan cara mempersembahkan bahkan meniadakan bukti/ jejak tersebut dengan satu alasan, agar orang tidak percaya kepada Yesus Kristus sebagai TUHAN & Juruselamat. Upaya seperti ini telah dilakukan sejak awal mula Allah berkarya di dalam Yesus Kristus, khususnya kepada Lazarus yang dianggap sebagai ancaman karena di dalam dirinya terpatri kuat jejak anugerah & kasih karunia Allah.
Mari kita lihat upaya lain yang dilakukan, tercatat dalam Matius 28 – Ketika mereka di tengah jalan, datanglah beberapa orang dari penjaga itu ke kota dan memberitahukan segala yang terjadi itu kepada imam-imam kepala. Dan sesudah berunding dengan tua- tua, mereka mengambil keputusan lalu memberikan sejumlah besar uang kepada serdadu-serdadu itu dan berkata: “Kamu harus mengatakan, bahwa murid-murid-Nya datang malam-malam dan mencuri-Nya ketika kamu sedang tidur. ⁴Dan apabila hal ini kedengaran oleh wali negeri, kami akan berbicara dengan dia, sehingga kamu tidak beroleh kesulitan apa-apa.” ⁵Mereka menerima uang itu dan berbuat seperti yang dipesankan kepada mereka. Dan ceritera ini tersiar di antara orang Yahudi sampai sekarang ini. Sebuah upaya untuk memutar balikkan sejarah keselamatan melalui kebangkitan-Nya. Sampai hari ini masih ada isu yang kuat bahwa Yesus sesungguhnya tidak pernah bangkit.
Pertanyaan yang patut kita renungkan adalah, apakah dunia dengan hikmatnya sanggup membendung berita Injil, sanggup membendung kekuatan Allah & hikmat Allah? Biarlah jawabannya meneguhkan iman kita. Tuhan memberkati senantiasa. -JP