GODAAN BERTINDAK SENDIRI
Tetapi seorang dari mereka yang menyertai Yesus mengulurkan tangannya, menghunus pedangnya dan menetakkannya kepada hamba Imam Besar sehingga putus telinganya. Maka kata Yesus kepadanya: “Masukkan pedang itu kembali ke dalam sarungnya, sebab barangsiapa menggunakan pedang, akan binasa oleh pedang. Atau kausangka, bahwa Aku tidak dapat berseru kepada Bapa-Ku, supaya Ia segera mengirim lebih dari dua belas pasukan malaikat membantu Aku? Jika begitu, bagaimanakah akan digenapi yang tertulis dalam Kitab Suci, yang mengatakan, bahwa harus terjadi demikian?” Pada saat itu Yesus berkata kepada orang banyak: “Sangkamu Aku ini penyamun, maka kamu datang lengkap dengan pedang dan pentung untuk menangkap Aku? Padahal tiap- tiap hari Aku duduk mengajar di Bait Allah, dan kamu tidak menangkap Aku. Akan tetapi semua ini terjadi supaya genap yang ada tertulis dalam kitab nabi-nabi.” Lalu semua murid itu meninggalkan Dia dan melarikan diri. Matius 26: 51-56
Mungkin kita memiliki pengalaman pada waktu kita mengalami pergumulan berat, karena kita sudah berjuang mati-matian, berpuasa dan berdoa. Tapi Tuhan masih diam. Akhirnya kita bertindak sendiri, sesuai dengan apa yang kita pikirkan itu yang terbaik.
Itu juga yang dilakukan oleh seorang yang menyertai Tuhan Yesus waktu ditangkap. Karena dia melihat Yesus diam saja dan seolah-oleh tidak kuasa melepaskan diri dari penangkapan, maka murid ini (banyak orang mengatakan bahwa ini Petrus) menghunus pedang dan memotong kuping hamba imam besar. Seolah ia bertindak baik, menolong Tuhannya. Tapi, ternyata salah kaprah. Memang Tuhan Yesus harus ditangkap dan mati untuk menggenapi apa yang ditulis para nabi.
Kadang kita bertindak sendiri dan mengandalkan kemampuan, kepintara dan pengalaman kita untuk menyelesaikan pergumulan kita. Dan ternyata dikemudian hari baru kita menyadari bahwa jelas itu salah. Kita salah karena kita tidak tahu apa tujuan Tuhan dalam pergumulan itu. Kita tidak tahu cara Tuhan bekerja di tengah situasi yang tidak mengenakkan itu. Juga kita tidak tahu akhir dari kesulitan dan menghasilkan apa.
Biarlah pengalaman murid yang diceritakan di atas menjadi pelajaran yang sangat berharga bagi kita. Agar di dalam keterpurukan kita, jangan sekali-kali bertindak sendiri, mengandalkan kekuatan sendiri. Kita tidak ada apa-apanya, virus korona yang sangat kecil dan hanya bisa dilihat dengan mikroskop, bisa membuat kita sangat ketakutan bahka mati. Mari kita terus bersandar kepada-Nya. -FD