TEPAT SASARAN

Seperti anak-anak panah di tangan pahlawan, demikianlah anak-anak pada masa muda. Maz 127:4

Salah satu benda yang paling akrab dengan ibu-ibu adalah benda pisau, karena praktis hampir semua dapur ibu-ibu pasti ada pisaunya, bukan hanya satu atau dua pisau tetapi juga beberapa dengan masing-masing fungsi yang berbeda- beda. Tetapi disisi yang lain benda ini sangat dihindari oleh ibu-ibu apalagi mereka yang sedang mengasuh anak, karena bisa mendatangkan bahaya bagi anaknya ketika lepas dari pengawasannya. Artinya benda ini akan sangat berguna ketika digunakan sebagai mestinya tetapi benda ini menjadi masalah ketika digunakan tidak sesuai prosedurnya. Sama halnya dengan kekuatan seorang pemuda bisa mendatangkan hal positif ketika dikelolah dengan baik. Demikian juga sebaliknya kekuatan seorang muda bisa membawa hal negative, pengaruh buruk, bukan saja terhadap dirinya tetapi juga terhadap lingkungan termasuk gereja, ketika tidak terarah. Oleh sebab itu, penting sekali gereja menjadi pemandu buat anak muda ini, supaya mereka menjadi anak panah yang selalu tepat sasaran.
Menurut Pemazmur kunci anak panah itu menjadi tepat sasaran. Itu terletak pada atletnya, pemanahnya atau orangnya. Karena sebagus apapun alatnya kalau pemainnya ngk mahir ya pada akhirnya akan meleset juga. Sementara pemazmur menggunakan kata pahlawan bukan sekedar disematkan atau diberikan begitu saja. Tetapi pemberian gelar ini menandakan orang tersebut telah memiliki segudang prestasi, segudang kemenangan, segudang jasa yang telah dinyatakan, Artinya orang ini sudah teruji dan terbukti. Pertanyaannya bagi kita adalah, siapa pahlawan kita? Pahlawan kita adalah Yesus Kristus, karena Dia yang telah menyelamatkan kita, Dia yang telah memberikan kemenangan dan pendamaian antara kita dan Allah. Dia yang telah memberikan kita hidup sampai saat ini. Jadi ketika engkau mau menjadi anak panah yang tepat sasaran maka berikanlah dirimu pada pahlawan itu. Biarkanlah pahlawan itu yang mengendalikanmu, biarkan pahlawan itu yang mengarahkan, kamu cukup ikut aturannya. Bayangkan ketika seorang pemuda dengan keunggulan yang dimilikinya dan digerakkan, diambil oleh seorang pahlawan maka targetnya pasti akan tepat sasaran dan tentunya akan membawa riuhan dan pujian dari penonton. Sementara ketika kita masih mendapati diri kita belom tepat sasaran, selalu meleset, mungkin diri kita belom dipegang oleh sang pahlawan itu. Dan sekaranglah waktunya untuk memberikan diri kita diambil sang pahlawan, supaya kita terarah dan tepat sasaran dan bertumbuh. Tuhan berkati. -GN