PERGUMULAN ROHANI – DOSA
Sesungguhnya, tangan TUHAN tidak kurang panjang untuk menyelamatkan, dan pendengaran-Nya tidak kurang tajam untuk mendengar; tetapi yang merupakan pemisah antara kamu dan Allahmu ialah segala kejahatanmu, dan yang membuat Dia menyembunyikan diri terhadap kamu, sehingga Ia tidak mendengar, ialah segala dosamu. Sebab tanganmu cemar oleh darah dan jarimu oleh kejahatan; mulutmu mengucapkan dusta, lidahmu menyebut-nyebut kecurangan.
Yesaya 59Karena semua orang telah berbuat dosa dan telah kehilangan kemuliaan Allah, Roma 3
Ada komentar yang mengatakan bahwa kalau manusia tidak berdosa maka manusia tidak menderita. Lalu menyeretnya ke taman Eden yang sudah menyiapkan berbagai kebutuhan dan manusia tidak perlu melakukan ini dan itu. Kalau yang dimaksud penderitaan terkait dengan sesuatu yang harus dikerjakan – apalagi bekerja dengan keras – maka tentu saja komentar tersebut kurang tepat karena bagaimanapun manusia harus bekerja & berkarya, setidaknya untuk mengerjakan mandat budaya yang dipercayakan TUHAN yang tercatat dalam Kejadian 1:29-30, setidaknya manusia harus mengelola taman Eden. Tidak sedikit orang berpikir bahwa pekerjaan merupakan akibat keberdosaan manusia akibat pemahaman yang kurang pas dari Kejadian 3. Seharusnya kita melihat pula bahwa pekerjaan merupakan bagian dari panggilan-Nya. Pergumulan terbesar & terberat bagi manusia dalam kerohaniannya adalah keterpisahannya dari Allah, terputusnya koneksi dengan Allah dan manusia kehilangan akses untuk datang kepada-Nya dan se-olah Allah menyembunyikan diri-Nya. Celakanya, dosa telah membuat manusia tidak memerlukan lagi kehadiran & campur tangan TUHAN, karena merasa dirinya sudah menjadi sama dengan TUHAN. Problemnya, hal ini tidak terjadi pada orang tertentu saja, yang mungkin hanya bagi mereka yang kurang beruntung dalam hal ekonomi, pendidikan, dan lain sebagainya – melainkan semua orang. Ya, semua orang. Roma menyebutnya semua orang berdosa & kehilangan kemuliaan Allah. Semua orang mengalami penderitaan & pergumulan secara rohani, dan manusia tidak memiliki solusi untuk itu, manusia tidak bisa keluar dari kondisi ini. Hanya Allah sendiri yang dapat meredakan murka-Nya, hanya Allah sendiri yang dapat mengalirkan pengampunan-Nya, hanya Allah sendiri yang meredam penghukuman-Nya bahkan ditanggung-Nya sendiri di dalam putra-Nya, Yesus Kristus. Hanya Allah, hanya Allah yang dapat menyelesaikan pergumulan rohani manusia dan melimpahkan anugerah-Nya yang tak terlihat itu. Anda pasti pernah mengalaminya, puji syukur kepada TUHAN yang senantiasa mengasihi kita.
-JP