APA YANG KAMU ZOOM?
11:9 Bersukarialah, hai pemuda, dalam kemudaanmu, biarlah hatimu bersuka pada masa mudamu, dan turutilah keinginan hatimu dan pandangan matamu, tetapi ketahuilah bahwa karena segala hal ini Allah akan membawa engkau ke pengadilan! 11:10 Buanglah kesedihan dari hatimu dan jauhkanlah penderitaan dari tubuhmu, karena kemudaan dan fajar hidup adalah kesia-siaan. 12:1 Ingatlah akan Penciptamu pada masa
mudamu, sebelum tiba hari-hari yang malang dan mendekat tahun-tahun yang kaukatakan: “Tak ada kesenangan bagiku di dalamnya!”, Pengkhotbah 11:9 12:1
Ketika pergumulan itu tak kunjung usai dalam hidup kita, padahal sudah banyak cara yang kita lakukan untuk melewati masa itu. Paling tidak ada dua sikap yang umum terjadi bagi manusia. Orang pertama pasti dikuasai pikiran negatif, misalnya ada keraguan, menjadi pesimis, menjadi kecewa, bukan hanya pada dirinya sendiri tetapi juga pada Tuhan. Akan muncul beragam pertanyaan dalam benaknya. Apakah Tuhan bekerja pada pergumulanku? Apakah Dia berpihak padaku? Apakah Dia melihat keluh kesahku? Dan masih banyak lagi pertanyaan. Dan orang kedua menyikapinya dengan pikiran positif yaitu dengan penguatan diri. Misalnya: oh belom waktunya Tuhan bekerja, padahal dia bergumul sudah lama. Saya harus musti lebih sabar, mungkin Tuhan mau membuat saya lebih kuat. Nah pertanyaannya, apakah setiap pergumulan kita itu membawa dampak pertumbuhan atau sebaliknya?. Ayat 10a Buanglah kesedihan dari hatimu dan jauhkanlah penderitaan dari tubuhmu,. Salomo menyampaikan sebuah fakta bahwa kesedihan mendatangkan penderitaan. Praktisnya ketika hari-harimu selalu diwarnai dengan kesedihan maka hari-harimu juga akan selalu diikuti penderitaan. Salah satu hal yang membuat kita selalu sedih karena kita selalu ngezoom kesusahan-kesusahan yang menimpah kita. Akibatnya kita cenderung mengasihani diri, membuat diri kita semakin terpuruk dan tak berdaya. Dan parahnya lagi kita jarang sekali ngezoom kebaikan Allah dalam hidup kita, padahal itu hal penting untuk membuat hidup kita bertumbuh.
Pertanyaannya? Bagaimana kita bisa bertumbuh dari pergumulan itu, ketika hidup kita saja lebih dominan ngezoom masalah melulu, ketimbang ngezoom kebaikan Allah dalam hidup kita. Oleh sebab itu, sebagai orang yang mengenal Allah mari kita arahkan seluruh hidup kita untuk melihat segala kebaikan Allah yang telah memelihara kehidupan kita. Kita perlu membuka mata rohani kita untuk melihat kehadiran
Tuhan, merasakan kasih dan kebaikan Allah yang telah dinyatakan kepada kita. Dalam diri Tuhan Yesus, yang telah menyerahkan nyawa-Nya mati di kayu salib karena kasih-Nya kepada kita. Yuk dominankan ngezoom kebaikan Allah ketimbang ngezoom masalah meluluh. Tuhan berkati. -GN