KEINDAHAN RANCANGAN ALLAH
Ketika itu terbukalah mata mereka dan merekapun mengenal Dia, tetapi Ia lenyap dari tengah-tengah mereka. Kata mereka seorang kepada yang lain: “Bukankah hati kita berkobar-kobar, ketika Ia berbicara dengan kita di tengah jalan dan ketika Ia menerangkan Kitab Suci kepada kita?” Luk 24:31-32
Permainan puzzle merupakan permainan yang tidak asing lagi bagi kita. Permainan ini menuntut diri kita untuk memikirkan dan mencocokan satu bagian dengan bagian lain. Terkadang permainan ini membuat kita bingung. Namun, ketika semuanya sudah terhubung, gambaran besar yang indah membuat kita takjub dan puas melihatnya.
Ayat yang telah kita baca merupakan bagian dari peristiwa ketika Yesus menemui dua murid-Nya dalam perjalanan ke Emaus. Ketika ditemui oleh Yesus kedua murid ini ada dalam kondisi sedih dan bingung. Mereka sedih karena mengetahui Yesus mati di kayu salib. Mereka juga bingung karena mendengar berita bahwa Yesus telah bangkit, tetapi mereka sendiri belum meyakini berita tersebut. Ketika Yesus melihat apa yang terjadi pada mereka, Yesus pun menjelaskan kembali tentang diri-Nya dalam seluruh kitab Suci. Ayat yang telah kita baca merupakan reaksi yang muncul ketika dua murid yang sedang berjalan ke Emaus tersebut disadarkan oleh Yesus.
Mereka menyadari bahwa sebetulnya peristiwa penyaliban dan kebangkitan bukanlah sebuah peristiwa yang tiba-tiba terjadi dan baru dirancangkan. Peristiwa tersebut sebenarnya sudah dinubuatkan dari lama. Jauh sebelum mereka dilahirkan peristiwa tersebut sudah dinubuatkan. Ibarat sebuah puzzle, peristiwa kematian dan kebangkitan Yesus merupakan bagian akhir yang melengkapi gambaran utuh kasih Allah pada manusia setelah manusia jatuh dalam dosa.
Demikian kita perlu menyadari bahwa peristiwa kebangkitan Yesus merupakan salah satu peristiwa yang melengkapi rancangan besar Allah
dalam dunia ini. Sebuah rancangan penebusan bagi dunia yang penuh dosa ini yang sudah berlangsung ribuan tahun. Tanpa kesadaran ini kita tidak dapat melihat bahwa kasih Allah yang terlampau besar untuk dapat kita bayangkan. Tanpa kesadaran ini juga kita tidak dapat melihat Allah yang tetap mengasihi manusia meskipun manusia terus berbuat dosa.
Melalui renungan ini marilah kita terus mengingat kasih Allah yang sangat besar itu bagi setiap manusia. Marilah kita juga terus mencintai firman Tuhan untuk memahami kehendaknya bagi dunia ini. -EES