ALLAH yang MENYERTAI
14Karena kita sekarang mempunyai Imam Besar Agung, yang telah melintasi semua langit, yaitu Yesus, Anak Allah, baiklah kita teguh berpegang pada pengakuan iman kita. 15Sebab Imam Besar yang kita punya, bukanlah imam besar yang tidak dapat turut merasakan kelemahan-kelemahan kita, sebaliknyacsama dengan kita, Ia telah dicobai, hanya tidak berbuat dosa. 16Sebab itu marilah kita dengan penuh keberanian menghampiri takhta kasih karunia, supaya kita menerima rahmat dan menemukan kasih karunia untuk mendapat pertolongan kita pada waktunya.
Ibrani 4
Bacaan di Minggu lalu membawa kita pada sebuah pengertian bahwa Yesus Kristus adalah Imanuel itu sendiri. IA menyatakan kehadiran dan
penyertaan Allah yang hadir secara riil dalam kehidupan manusia. IA Allah yang menjadi manusia dan merasakan pergumulan dan permasalahan manusia, IA adalah Allah yang bersimpati kepada manusia. Yesus Kristus bukanlah symbol yang setara dengan Tiang Awan dan Tiang Api, Yesus tidak dapat disetarakan dengan dengan Tabut Perjanjian yang melambangkan kehadiran Allah. Yesus juga bukan ruang Mahakudus di mana hanya imam-imam tertentu yang boleh masuk menghampiri-Nya. Yesus adalah Allah itu sendiri yang hadir dan menyatakan penyertaan-Nya bahkan tidak berhenti sampai karya-Nya di atas kayu salib saja.
Untuk meyakini bahwa di dalam Yesus Kristus kita dapat merasakan dan menyaksikan Penyertaan Allah yang kongkrit bukanlah sesuatu yang mudah dibutuhkan iman untuk mempercayai-Nya, dibutuhkan anugerah Allah agar kita percaya. Tidak sedikit orang yang telah mengalami kuasa dan mujizat-Nya, telah mendengar pengajaran-Nya namun belum memastikan mereka bahwa DIA adalah Allah yang menjadi manusia sehingga tidak sedikit mereka yang terlibat dalam penyeretan Yesus ke Mahkamah Agama dan Pengadilan Negara dengan tuduhan penistaan Agama dan maker karena menyebut diri-Nya sebagai Raja.
Masa hidup Yesus yang 33 tahun seolah menjadi masa paling riil tatkala berbicara tentang Allah yang menyertai kita IA tidak hadir
melalui symbol, IA tidak hadir melalui para malaikat-Nya, IA hadir sendiri di kehidupan manusia. Makan dan minum bersama, bersahabat dengan manusia, mengajar dan menolong manusia, menyembuhkan yang sakit, membalut yang terluka, memanggil murid-murid-Nya, masih banyak lagi. -JP