JANGAN PANDANG SEBELAH MATA
11Dan Ialah yang memberikan baik rasul-rasul maupun nabi-nabi, baik pemberita-pemberita Injil maupun gembala-gembala dan pengajar-pengajar, 12untuk memperlengkapi orang-orang kudus bagi pekerjaan pelayanan, bagi pembangunan tubuh Kristus, 13sampai kita semua telah mencapai kesatuan iman dan pengetahuan yang benar tentang Anak Allah, kedewasaan penuh, dan tingkat pertumbuhan yang sesuai dengan kepenuhan Kristus, 14sehingga kita bukan lagi anak-anak, yang diombang-ambingkan oleh rupa-rupa angin pengajaran, oleh permainan palsu manusia dalam kelicikan mereka yang menyesatkan, 15tetapi dengan teguh berpegang kepada kebenaran di dalam kasih kita bertumbuh di dalam segala hal ke arah Dia, Kristus, yang adalah Kepala. Efesus 4
Bdg.3 – Pembinaan.GKA Zion.Dps. 8
Dalam sebuah acara Camp PI yang diselenggarakan selama 3 hari 2 malam, para peserta ditantang dan diteguhkan untuk menerima Yesus sebagai TUHAN dan Juruselamat. Namun sayangnya ada sebuah acara yang bisa dianggap fatal ya fatal, karena di hari terakhir para peserta ditugaskan untuk melakukan penginjilan pribadi. Memang di antara mereka terdapat peserta-2 yang semangat sebagaimana seorang petobat baru yang masih menggebu-2. Namun sayangnya mereka harus menimba masalah. Di antara mereka harus diusir pergi; sebagian dianggap tidak mampu memberi jawab atas pertanyaan yang dilontarkan oleh orang-2 yang mereka injili; dan tidak sedikit pula yang hanya mendapat respon senyuman saja senyuman sinis tentunya. Tatkala kita bicara Amanat Agung maka hal ini bukanlah sebuah mandate yang harus dikerjakan dengan semangat saja, melainkan dengan hikmat juga, dengan bijaksana pula dan diperlengkapi oleh berbagai-bagai pengertian. Bahkan tidak sedikit yang menambahkan dengan berbagai-bagai keilmuan agar Amanat Agung ini bisa dilaksanakan dengan efektif. Gereja TUHAN tidak boleh memandang dengan sebelah mata hal memperlengkapi orang-orang kudus ini. Setiap orang yang pada akhirnya melaksanakan Amanat Agung adalah orang-orang yang telah memberikan dirinya untuk diperlengkapi oleh TUHAN sendiri melalui rasul-rasul, nabi-nabi, pemberita-pemberita Injil, gembala-gembala dan pengajar-pengajar. Namun di sisi lain gereja juga harus mawas diri, jangan sampai tenggelam dalam hal memperlengkapi orang-orang kudus sehingga mereka menjadi begitu pintar namun tidak melakukan amanat Agung-Nya. -JP