HAPPY ENDING

Lama sesudah itu pulanglah tuan hamba-hamba itu lalu mengadakan perhitungan dengan mereka. Hamba yang menerima lima talenta itu datang dan ia membawa laba lima talenta, katanya: Tuan, lima talenta tuan percayakan kepadaku; lihat, aku telah beroleh laba lima talenta. Maka kata tuannya itu kepadanya: Baik sekali perbuatanmu itu, hai hambaku yang baik dan setia; engkau telah setia dalam perkara kecil, aku akan memberikan kepadamu tanggung jawab dalam perkara yang besar. Masuklah dan turutlah dalam kebahagiaan tuanmu. Lalu datanglah hamba yang menerima dua talenta itu, katanya: Tuan, dua talenta tuan percayakan kepadaku; lihat, aku telah beroleh laba dua talenta. Maka kata tuannya itu kepadanya: Baik sekali perbuatanmu itu, hai hambaku yang baik dan setia, engkau telah setia memikul tanggung jawab dalam perkara yang kecil, aku akan memberikan kepadamu tanggung jawab dalam perkara yang besar. Masuklah dan turutlah dalam kebahagiaan tuanmu. MATIUS 25:19-23

Dr. Robert Clinton, seorang professor dalam kepemimpinan Kristen, pernah melakukan penelitian terhadap para pemimpin di Alkitab. Menurutnya, di Alkitab ada sekitar 800 pemimpin yang dicatat. Dari antara 800 pemimpin tersebut, ada sekitar 100 pemimpin yang memiliki data yang cukup untuk menilai kepemimpinan mereka. Dan dari antara 100 orang tersebut, ada 50 di antaranya yang memiliki data yang cukup untuk mengevaluasi bagaimana mereka menyelesaikan kepemimpinan mereka. Kesimpulan Clinton adalah bahwa hanya sekitar sepertiga dari mereka yang mampu menyelesaikan tugas kepemimpinannya dengan baik. Dengan kata lain, dari 3 orang pemimpin, ada 2 orang yang gagal, dan hanya 1 orang yang berhasil menyelesaikan hidup dan pelayanannya dengan baik. Apa yang menjadi kesimpulan Clinton di atas menunjukkan kepada kita bahwa mengakhiri sebuah kehidupan atau pelayanan dengan baik merupakan sesuatu yang tidak mudah. Itulah sebabnya kebanyakan tokoh Alkitab gagal dalam mengakhiri hidup dan pelayanan mereka dengan baik, sekalipun mereka mengawalinya dengan baik. Hal ini sudah sepatutnya menjadi pelajaran bagi kita, agar kita bisa hidup dan melayani dengan baik sehingga kita pun dapat mengakhirinya dengan baik. Kita dapat belajar dari para tokoh Alkitab yang gagal maupun dari mereka yang berhasil. Salah satu tokoh Alkitab yang mengakhiri hidup dan pelayanannya dengan baik adalah Tuhan Yesus. Selama tiga setengah tahun pelayananNya di bumi, Ia mengakhirinya dengan baik. Ketika Ia berada di atas kayu salib, Ia berseru: “Sudah selesai!” Hal ini membuktikan bahwa misi-Nya di bumi sudah selesai. Ia telah mengakhiri pelayanan pemberitaan Kabar Baik. Lalu Ia menyempurnakannya dengan memberi diri-Nya sendiri sebagai korban penghapus dosa manusia. Contoh lainnya adalah Rasul Paulus. Sejak bertobat, Paulus selalu aktif memberitakan Kabar Baik di berbagai tempat dan dalam berbagai kesempatan, bahkan di dalam penjara sekalipun. Hal itu dilakukannya hingga ia mengakhiri hidupnya. Di penghujung hidupnya, Paulus mengatakan bahwa ia telah mengakhiri pertandingan hidup dan pelayanannya dengan baik, sehingga ia kelak akan mendapat mahkota dari Tuhan. Tuhan memberi kita sebuah kehidupan, sebuah kesempatan untuk berkarya, bekerja, dan melayani. Tinggal bagaimana kita mengisi kehidupan tersebut serta mengakhirinya, apakah dengan baik ataukah dengan buruk. Penerima lima dan dua talenta adalah contoh dari sedikit orang yang mampu menyelesaikan pelayanan dengan baik, hingga beroleh pujian dari tuannya. Hari ini adalah penghujung tahun 2021, karena itu mintalah kekuatan dari Tuhan agar kita dimampukan untuk menjalani hidup dan pelayanan kita dengan baik, serta mengakhiri tahun 2021 dengan baik juga. Imanuel. -ANT