PERBUATAN-PERBUATAN PERKASA ALLAH
Kemudian pergilah Musa, lalu mengatakan segala perkataan ini kepada seluruh orang Israel. Berkatalah ia kepada mereka: “Aku sekarang berumur seratus dua puluh tahun; aku tidak dapat giat lagi, dan TUHAN telah berfirman kepadaku: Sungai Yordan ini tidak akan kauseberangi. TUHAN, Allahmu, Dialah yang akan menyeberang di depanmu; Dialah yang akan memunahkan bangsa-bangsa itu dari hadapanmu, sehingga engkau dapat memiliki negeri mereka; Yosua, dialah yang akan menyeberang di depanmu, seperti yang difirmankan TUHAN. Dan TUHAN akan melakukan terhadap mereka seperti yang dilakukan-Nya terhadap Sihon dan Og, raja-raja orang Amori, yang telah dipunahkan-Nya itu, dan terhadap negeri mereka. Ulangan 31: 1-4
Ketika Musa mengisahkan keperkasaan Allah kepada generasi atau angkatan baru ini yang akan menyeberang ke tanah Kanaan, ia bermaksud meneguhkan mereka agar tidak takut untuk berperang melawan musuh. Ketika ia berkata bahwa Tuhan Allahmu, Dialah yang akan menyeberang di depanmu (ay. 30), seolah-olah Musa membawa mereka pada memori, pada saat bangsa Israel menyeberangi laut Teberau. Dengan kekuatan Tuhan, laut itu menjadi kering ditengah dan bangsa ini menyeberang dengan selamat. Itulah keperkasaan Tuhan yang semestinya bangsa ini imani bahwa mereka akan menang, karena Tuhan beserta mereka.
Kemudian Musa melanjutkan di ayat 4, Dan TUHAN akan melakukan terhadap mereka seperti yang dilakukan-Nya terhadap Sihon dan Og, raja-raja orang Amori, yang telah dipunahkan-Nya itu, dan terhadap negeri mereka, membawa mereka pada peristiwa bagaimana generasi sebelumnya telah mengalahkan raja-raja yang kuat itu dengan tangan Tuhan yang Perkasa. Generasi atau angkatan yang baru ini, tidak melihat semua itu, maka Musa mengingakant mereka melalui mengisahkannya kembali.
Tidak sedikit orang Kristen jaman kini, selalu dihantui rasa takut menghadapi berbagai kesulitan, dihantui rasa takut menghadapi masa depan yang tidak pasti. Hal ini disebabkan karena tidak tahu atau tidak mau tahu serta tidak meyakini apa yang telah Tuhan perbuat dalam kehidupan mereka. Atau lupa sama sekali, bahwa di masa lalu ada monument dimana Tuhan bekerja dengan tangan perkasa yang sama. Misalnya, waktu sakit mungkin kritis, tetapi akhirnya sembuh. Ada orang yang melihat itu, kan pertolongan dokter, karena saya minum obat. Mereka tidak menyadari bahwa di balik semua itu, ada tangan Tuhan yang perkasa. Setiap orang dimasa lalunya pasti ada bekas-bekas keperkasaan tangan Tuhan disana. Mari kita mengingat itu, itu menumen yang selalu bercerita bahwa Allah ada dan selalu bersama kita.
-FD