TERROR ON EVERY SIDE

9 (31-10) Kasihanilah aku, ya TUHAN, sebab aku merasa sesak; karena sakit hati mengidaplah mataku, meranalah jiwa dan tubuhku. 10(31-11) Sebab hidupku habis dalam duka dan tahun-tahun umurku dalam keluh kesah; kekuatanku merosot karena sengsaraku, dan tulang-tulangku menjadi lemah. 11(31-12) Di hadapan semua lawanku aku tercela, menakutkan bagi tetangga-tetanggaku, dan menjadi kekejutan bagi kenalan-kenalanku; mereka yang melihat aku di jalan lari dari padaku. 12(31-13) Aku telah hilang dari ingatan seperti orang mati, telah menjadi seperti barang yang pecah. 13(31-14) Sebab aku mendengar banyak orang berbisik-bisik,- ada kegentaran dari segala pihak!- mereka bersama-sama bermufakat mencelakakan aku, mereka bermaksud mencabut nyawaku. Mazmur 31

Kita kembali pada Derek Kidner yang memberikan judul STRESS untuk Mazmur 31 yang menyebut ayat 9-13 ini sebagai Terror on Every Side (Teror di Berbagai Sisi). Dalam perenungan sebelumnya sudah kita singgung bahwa Daud mengalami pergumulan lahir bathin. Permasalahan demi permasalahan yang membuat bathinnya merana – dan pastinya tidak berhenti sampai di sini lahiriahnya pun terdampak. Seluruh kekuatan tersedot & terkuras karena pergumulan ini.
Perkataan sakit hati bukan sekedar menjadi indikator problem bathin, tetapi sekaligus membawa kita pada apa yang membuatnya merasa sakit hati. Banyak dugaan hal ini terkait dengan peristiwa yang melibatkan orang-orang terdekat, bahkan dikenal Daud dengan baik. Saul raja-nya & sekaligus mertua-nya yang ingin mencabut nyawanya. Saul melakukan berbagai upaya yang massive bahkan ia sampai turun tangan untuk melakukannya sendiri. Dugaan lain, Absalom anaknya sendiri yang juga berupaya untuk menyingkirkan & menghabisi ayahnya, Daud.
Yang jelas, hal ini menjadi terror bagi Daud, yang diawali dengan problem relasi dengan orang-orang tersebut karena problem pribadi & berbagai kepentingan. Hal yang tepat Daud datang kepada TUHAN.
JP