TIDAK SEORANGPUN TIDAK

21, 22. yaitu kebenaran Allah karena iman dalam Yesus Kristus bagi semua orang yang percaya. Sebab tidak ada perbedaan.
23. Karena semua orang telah berbuat dosa dan telah kehilangan kemuliaan Allah, 24. dan oleh kasih karunia telah dibenarkan
dengan cuma-cuma karena penebusan dalam Kristus Yesus. 25… (Roma 3)

Percakapan yang biasanya dimunculkan dalam pertemuan P.O.P. Pembinaan & Orientasi Pelayanan (Katekisasi), khususnya dalam topik Aku Seorang Pendosa adalah ketiadaan seseorang yang tidak pernah berbohong, tidak pernah tidak senang/ benci kepada orang lain, tidak pernah berfantasi hal-hal yang tidak senonoh, dan lain sebagainya yang senuansa. Singkat kata, pembicaraan ini pada akhirnya mengarahkan bahwa tidak seorangpun yang tidak berdosa.

Percakapan lain tatkala mendiskusikan mengapa belajar hal yang baik dan benar dirasa jauh lebih sulit ketimbang belajar hal yang buruk. Hal yang baik dan benar lebih mudah dilupakan sementara hal yang buruk lebih mudah diingat dan dilakukan. Sebenarnya arahan dari diskusi tersebut ingin membuktikan bahwa setiap manusia sesungguhnya ber-natur dosa.

Ayat 23 menuliskan bahwa SEMUA manusia berdosa. Dengan tegas kata semua ini tanpa kecuali tidak seorangpun tidak berdosa semua orang berdosa. Semua manusia ber-natur-kan dosa.
Mengapa demikian? Pemazmur menuliskan (51:7) Sesungguhnya dalam kesalahan aku diperanakkan, dalam dosa aku dikandung ibuku.
Dengan demikian, bila semua manusia berdosa, bernatur dosa dan berbuat dosa apakah mungkin manusia keluar dari masalahnya ini? Tapi nanti dulu, apakah manusia melihat hal ini sebagai masalah atau . . . .
-JP