SALING MEMBANTU DALAM KELEMAHLEMBUTAN

Hendaklah kamu selalu rendah hati, lemah lembut, dan sabar. Tunjukkanlah kasihmu dalam hal saling membantu.” Efesus 4:2

Bacaan Alkitab
Wahyu 4:1-11

Sikap kedua yang dinasehatkan Paulus guna saling membantu dan yang harus dikembangkan oleh setiap orang percaya adalah lemah lembut. Apakah yang dimaksud dengan lemah lembut di sini? Lemah lembut adalah karakter pribadi seseorang yang istimewa di mana orang yang lemah lembut bersedia menerima keterbatasan dan kesulitan tanpa banyak keluhan dan bantahan. Namun ini tidak mudah dikerjakan oleh setiap kita sebagai orang percaya yang dikenal sebagai anak Allah dan mewarisi kelemahlembutan Allah dalam diri Yesus. Kita gagal menjadi berkat bagi orang lain ketika perilaku kita menjadi kasar. Lemah lembut merupakan salah satu sifat yang kita temukan dalam diri beberapa tokoh Alkitab. Misalnya ada dalam diri Musa, ketika ia memimpin bangsa Israel yang keras kepala berada dalam perjalanan di padang gurun menuju ke tanah Kanaan (Bil. 12:3). Demikian juga dengan Daud (2Sam. 16:9-12) dan juga rasul Paulus (1Kor. 4:12; 1Tes. 2:7). Lebih dari para tokoh Alkitab tersebut, kita menemukan keteladanan dalam hal lemah lembut tersebut ada dalam diri Yesus Kristus sendiri (Mat. 11:29; 21:5; 2Kor. 10:1). Karena itu hendaknya setiap anak Tuhan memiliki sifat yang lemah lembut agar dapat menjadi contoh dan teladan yang baik bagi mereka yang belum percaya kepada Tuhan. Demikian juga harapan dari rasul Paulus kepada jemaat di Efesus agar mereka memiliki sifat lemah lembut (Ef. 4:1-2). Orang yang memiliki karakter lemah lembut bagaikan memakai perhiasan batiniah yang mahal harganya dan yang sangat berharga di mata Tuhan (1Ptr. 3:4). Akibatnya mereka akan menjadi orang-orang yang dikasihi oleh Tuhan. Bagaimanakah dengan hidup kita masing-masing? Apakah kita memiliki sifat yang lemah lembut sebagaimana yang Tuhan kehendaki? Menjadi lemah lembut bukan menjadi orang berprilaku lemah atau pun lembut, tetapi sesungguhnya bicara tentang kelembutan diri dan hati karena kita akan memiliki bumi” (Mat. 5:5). ANT