SALING MEMBANTU DALAM SALING MERENDAHKAN DIRI

Hendaklah kamu selalu rendah hati, lemah lembut, dan sabar. Tunjukkanlah kasihmu dalam hal saling membantu.” Efesus 4:2

Bacaan Alkitab
Wahyu 3:1-22

Ada banyak sikap hidup yang baik yang sepatutnya kita lakukan dalam kehidupan sehari-hari. Paulus menasehatkan jemaat Efesus untuk rendah hati dalam keseharian. Dalam The Thelogical Dictionary of The New Testament kata rendah hati mengandung makna menundukkan diri sendiri kepada orang lain dan menjadi lebih peduli terhadap kesejahteraan mereka daripada diri sendiri. Dalam psikologi dikenal istilah altruistik yakni, sifat kepribadian yang tidak egois.Tuhan Yesus pernah menunjukkan sifat ini ketika Dia membasuh kaki murid-murid-Nya sebagai teladan seorang pemimpin yang menghamba (servant leader). Dalam pemahaman inilah maka nasihat dari rasul Paulus serta dari keteladanan Yesus menolong kita sebagai orang yang sudah mengalami kelahiran baru menuntut diri untuk memiliki sikap Rendah hati ini. Rendah hati menjadi sifat yang mendasar yang harus kita lakukan. Jika kita menjadi rendah hati maka kita dengan mudah dapat menghargai, menghormati, mau mengalah, pendengar yang baik dan tidak mudah iri terhadap orang lain. Dan yang harus kita hindari adalah menjadi tinggi hati. Tinggi hati itu berarti hatinya sombong. Biasanya orang yang sombong memiliki kecenderungan menjadi sok tahu, mudah iri, bahkan akhirnya kesombongan membawa dirinya menjadi orang yang menganggap diri paling benar meski salah, hanya dirinya yang harus didengar, terlalu banyak protes tanpa ada solusi dan tidak mau mengalah. Sifat tinggi hati itu berbahaya, karena bisa membuat orang lain tidak menyukai kita, atau menjauhi kita, sehingga orang pun tidak mau membantu kita di saat kita butuh. Dan bisa dibayangkan apabila persekutuan orang percaya tidak dipenuhi oleh kerendahan hati tapi tinggi hati maka gereja bukan dipenuhi berkat namun laknat. Mari kita kerjakan terus menjadi semakin rendah hati karena Kristus juga telah meneladankan kerendahan hati ketika hadir ke dunia dalam daging dan bersedia menghamba dan mati di kayu salib sebagai bentuk kasih-Nya yang agung kepada kita. ANT