HAL MENGHARGAI
6 “Jangan kamu memberikan barang yang kudus kepada anjing dan jangan kamu melemparkan mutiaramu kepada babi, supaya jangan diinjak-injaknya dengan kakinya, lalu ia berbalik mengoyak kamu.”
(Matius 7)7 Siapa mendidik seorang pencemooh, mendatangkan cemooh kepada dirinya sendiri, dan siapa mengecam orang fasik, mendapat cela. (Amsal 9)
Bacaan Alkitab
1 Yohanes 3:1-24
Beberapa minggu yang lalu kami membeli beberapa bola karet yang sedang di sale, dan meletakkan di mobil bagian belakang. Beberapa kali bertemu dengan anak laki-laki di usia balita maka kami membagi bola karet tersebut dengan mereka, salah satunya anak tukang usung belanjaan di pasar Cokroaminoto yang selalu diajak kerja oleh sang ibu. Respon girang yang diekspresikan oleh anak itu tatkala menerima bola karet tersebut.
Seharusnya setiap kita akan berespon yang kurang lebih sama tatkala menerima sesuatu yang membuat kita girang & bahagia, apalagi sesuatu yang nampaknya tidak mungkin kita peroleh sekalipun kita memiliki harta & kepandaian.
Dua bacaan di atas memiliki maksud dan makna-nya masing-masing namun nampaknya ada sedikit kesamaan dalam hal mengungkapkannya, yakni ketidak-mampuan untuk menghargai sesuatu yang sangat berharga. Anjing & babi, adalah 2 jenis hewan yang dianggap najis untuk konteks tertentu. Nampaknya akan sia-sia memberikan hal yang berharga bagi mereka yang digambarkan oleh kedua binatang ini. Demikian hal-nya memberi didikan bagi pencemooh karena respon mereka bukannya menerima didikan tersebut untuk membangun hidup mereka, melainkan mencemooh setiap didikan yang diterima. Seperti itu juga sebuah teguran bagi orang fasik yang justru akan mencela kita.
Minggu ini kita akan merenungkan sebuah kemungkinan. Mungkinkah sebagai orang-orang yang telah menerima anugerah yang luar biasa di dalam Yesus Kristus, namun responnya adalah ketidak-mampuan untuk menghargai hal yang sangat berharga ini? Lalu apa yang terjadi?