TAK KENAL KARENA TIDAK MAU TAHU
Ketika Yesus melihat iman mereka, berkatalah Ia kepada orang lumpuh itu: “Hai anak-Ku, dosamu sudah diampuni!” Tetapi di situ ada juga duduk beberapa ahli Taurat, mereka berpikir dalam hatinya:”Mengapa orang ini berkata begitu? Ia menghujat Allah. Siapa yang dapat mengampuni dosa selain dari pada Allah sendiri?” Tetapi Yesus segera mengetahui dalam hati-Nya, bahwa mereka berpikir demikian, lalu Ia berkata kepada mereka: “Mengapa kamu berpikir begitu dalam hatimu? Markus 2: 5-8
Bacaan Alkitab
Yakobus 4:1-17
Tidak mengenal karena tidak mau tahu atau tidak mau kenal. Atau adanya penolakan yang dilatar-belakangi ketidaksukaan atau kebencian. Jadi, bukan karena ada keterbatasan dari yang bersangkuta. Tapi dengan sengaja untuk tidak mau tahu, tidak mau kenal.
Itulah yang terjadi kepada ahli taurat dalam bagian firman Tuhan yang kita baca di atas. Itu jelas dari gelar mereka ahli taurat. Artinya mereka ahli dalam taurat, atau ahli paling tidak dalam kitab-kitab taurat, lima kitab yang ditulis Musa. Tetapi sebenarnya menurut para ahli teolog, mereka banyak tahu khususnya kitab Perjanjian Lama karena mereka menyelidiknya dengan seksama. Tentu saja nubuatan tentang kelahiran Yesus dan penggenapannya sangat mereka tahu.
Tapi mengapa mereka menolak dan konfrontif dengan Tuhan Yesus? Karena mereka menolaknya. Mungkin mereka kehilangan panggung, karena sekarang Tuhan Yesus diikuti orang banyak dibanding mereka. Ketenaran mereka menjadi pudar, karena Yesus semakin tenar dan dikenal banyak orang. Ajaran mereka tidak di dengar dan ditinggalkan orang karena tidak punya kuasa, beda dengan Tuha Yesus, orang banyak takjub kepada-Nya.
Sangat mungkin kita masuk dalam perangkap menolak Tuhan Yesus. Mungkin bukan seperti penolakan para ahli taurat. Bisa saja ditengah pandemi yang tidak berakhir ini, kita mulai geregetan dengan bertanya: Mengapa Tuhan berdiam diri? Bukankah sudah banyak korban berjatuhan? Tuhan tega dengan kepergian orang-orang yang kita kasihi? Kita mungkin berkata seperti Philip Yancey: Bukan Yesus yang saya kenal. Tapi Philip Yancey beda kan? -FD