DIA BUKAN ALLAH YANG MATI
5Hendaklah kamu dalam hidupmu bersama, menaruh pikiran dan perasaan yang terdapat juga dalam Kristus Yesus, 6yang walaupun dalam rupa Allah, tidak menganggap kesetaraan dengan Allah itu sebagai milik yang harus dipertahankan, 7melainkan telah mengosongkan diri-Nya sendiri, dan mengambil rupa seorang hamba, dan menjadi sama dengan manusia. 8Dan dalam keadaan sebagai manusia, Ia telah merendahkan diri-Nya dan taat sampai mati, bahkan sampai mati di kayu salib. 9Itulah sebabnya Allah sangat meninggikan Dia dan mengaruniakan kepada-Nya nama di atas segala nama, 10supaya dalam nama Yesus bertekuk lutut segala yang ada di langit dan yang ada di atas bumi dan yang ada di bawah bumi, 11dan segala lidah mengaku: “Yesus Kristus adalah Tuhan,” bagi kemuliaan Allah, Bapa! Filipi 2
Bacaan Alkitab
Ibrani 4:1-16
Salah satu pengajaran penting, krusial dan tidak dapat/boleh diabaikan bahkan ditinggalkan adalah tentang Dua Natur Yesus Kristus bahwa IA adalah Allah Sejati dan sekaligus Manusia yang Sejati (Yesus → Allah 100% dan Manusia 100%). IA bukan Allah 50% + Manusia 50%. Sebuah pelajaran yang sulit dicerna secara manusiawi dengan kemampuan akaliah kita yang terbatas & berdosa ini. Akan selalu muncul penolakan demi penolakan. Pelajaran ini hanya bisa diterima dengan percaya. (Saya berharap kita masih mengingat slogan Implementasi tema I Know because I Believe. Bukan I believe because I know)
Yesus Kristus dalam kemanusiaan-Nya mengalami kematian mati di kayu salib. IA tidak mengalami kematian dalam Ke-Allah-an-Nya. Yesus bukalah Allah yang mati. Kita-pun menerima kebenaran ini karena kita percaya. Hal lain, kitapun akan menemukan sebuah paradoksi (yang sepintas nampak kontradiktif) yakni bagaimana mungkin seseorang yang mati di kayu salib untuk mengalami kematian yang paling hina kemudian akan disebut sebagai TUHAN oleh setiap lidah yang mengaku. Sesungguhnya hal ini juga terjadi juga karena kemanusiaan Kristus yang taat sampai mati di kayu salib sebagai bagian karya keselamatan-Nya.
-JP