20 Maret 2021 📖 Markus 13:24-32 🙏 Jangan sok tahu 20 Maret 2021 📖 Markus 13:24-32 🙏 Jangan sok tahu
20 Maret 2021
📖 Markus 13:24-32
🙏 Jangan sok tahu
Renungan
Ada saja orang Kristen yang konyol: merasa diri bisa menentukan kapan Tuhan Yesus akan datang kembali. Salah satu nama yang menonjol di tahun 2011 adalah Harold Camping, yang mengumumkan bahwa Yesus akan datang kembali pada 21 Mei 2011, lalu kemudian merevisinya menjadi 21 Oktober 2011. Semuanya terbukti meleset, bahkan edisi revisipun meleset, seperti juga prediksi yang ia lakukan sebelumnya pada 1994 dan 1995. Salah satu efek yang patut disayangkan dari prediksi-prediksi seperti ini adalah orang-orang yang mengorbankan banyak hal, mulai dari berhenti kerja, menjual harta, bahkan memutus relasi keluarga, lalu mengasingkan diri dalam doa karena yakin Tuhan Yesus akan datang pada tanggal dimaksud.
Seperti kita lihat sebelumnya,Markus 13secara umum memberikan arahan kepada para murid dalam menyikapi arus zaman yang makin mengerikan. Para murid diminta waspada dan teguh menghadapi ancaman bahaya dan kekerasan. Nas hari ini memberikan beberapa wawasan baru. Pertama, di tengah kekacauan dan bencana, Anak Manusia tetap melindungi “orang-orang pilihan-Nya” (27). Nas ini juga menggarisbawahi kuasa Anak Manusia, baik untuk mengutus para malaikat maupun menghimpun semua orang percaya. Kedua, orang percaya diminta mencermati tanda-tanda zaman, terus waspada (28-29), serta mengandalkan firman-Nya (31). Ketiga, dalam konteks Injil Markus, kata-kata Yesus di ayat 30 menegaskan bahwa penghukuman niscaya akan datang kepada “angkatan ini”, yaitu orang Yahudi yang pernah menerima pelayanan dan pemberitaan-Nya, tetapi tetap keras kepala, tidak bertobat, bahkan akhirnya melawan Yesus (30, bdk.Mrk. 8:12). Terakhir, penentuan waktu kedatangan-Nya adalah hak Bapa saja (32).
Mestinya kita lebih waspada menghadapi zaman yang bergejolak dengan bertekun melakukan firman-Nya, bukan utak-atik mencari waktu kedatangan Tuhan. Panggilan kita sebagai murid Yesus justru membuktikan kata-kata Yesus, bahwa melalui karya, pelayanan, dan hidup kita, “perkataan-Ku tidak akan berlalu”, walau bumi dan langit hancur sekalipun.